Minggu, 15 Oktober 2017

Rezeki Dari Allah SWT

sumber gambar : Google.com
Bismillah

Rezeki itu ada di tempat-tempat yang halal dan ada di tempat-tempat yang haram, di tempat perjudian ada rezeki, di tempat pelacuran ada rezeki, di dalam perdagangan ada rezeki, ketika kita bekerja ada rezeki dll, bahkan saat ini lagi santer tentang penggandaan uang. Allah memang sediakan rezeki itu luas di semua lini kehidupan manusia namun Allah telah membuat aturan bagi manusia cara memperoleh rezeki.
Rezeki itu tidak erat kaitannya dengan usaha manusia, sebab banyak yang berusaha tapi rezeki tak kunjung datang tapi datang dari sisi lain bukankarena usaha. Dan ada manusia yang tidak berusaha tapi rezekinya berlimpah padahal malas-malasan saja.
Sejatinya rezeki itu adalah pemberian dari Dzat Yang maha Pemberi karena kasih sayangnya Allah terhadap anak cucu Adam a.s. baik dia muslim ataupun kafir.
Rezeki yang diberi Allah tidak identik dengan uang atau sejumlah harta kekayaan, oksigen yang kita hirup, matahari yang kita nikmati setiap hari, bumi yang kita injak dsb.merupakan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah, maka pada dasarnya apa yang ada di langit dan di bumi bahkan diri kita sendiri bukanlah milik kita, semua adalah milik Allah Yang Maha Pencipta. Kita bisa memiliki harta kekayaan apabila Allah yang mengizinkan, izin Allah itu tertuang dalam hukum-hukum syariah Islam, apa yang boleh diambil maka boleh, apa yang tidak boleh diambil maka tidak boleh.
Karena itu manusia bisa memiliki harta dengan cara berdagang, mendapatkan keuntungan dari perdagangannya sesuai perdagangan yang diatur oleh Allah. Manusia bisa mendapatkan harta dengan cara bekerja dengan memenuhi akad-akad kerja yang dihalalkan Allah. Bila Allah menetapkan bahwa cara mendapatkan harta itu dibenarkan maka manusia bisa memiliki harta tersebut sebagai kepemilikan individunya sehingga bila orang lain merampasnya maka diberikan hukuman padanya.
Namun bila manusia mendapatkan harta dengan cara yang bathil semisal transaksi riba, mencuri, menipu dsb., maka orang tersebut tidak dibenarkan memiliki harta tadi, haram baginya. Jika demikian maka usaha manusia dalam mendapatkan rezeki itulah yang wajib sesuaikoridor syariah Islam, sebab usaha inilah yang kelak diminta pertanggungjawaban oleh Allah swt di yaumul akhir.
Nah, jelaslah bahwa rezeki itu milik dan pemberian Allah dan dia memberikannya pada manusia dan Fia akan ridha rezeki itu dimiliki manusai bila taat pada-Nya.
Kaya dan miskin itu sudah qadha dari Allah. Orang miskin yang sabar tapi tetap berpegang teguh pada syariah dalam mendapatkan rezeki lebih baik dibandingkan orang kaya akan tetapi dia peroleh rezekinya dengan cara korupsi, manipulasi, menyogok (risywah) dsb.
Rezeki itu merupakan jaminan dari Allah SAW, bagi setiap makhluk di bumi :



"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yg tdk dijamin oleh Allah rezekinya."(QS. Hud 11 : 6)

Ada pula rezeki yang diusahakan oleh manusia, yang ini akan diukur pahala dan dosanya:




"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yg telah dikerjakannya" (QS. An-Najm 53 : 39)

Yakin akan rezeki Allah tidak membuat orang bertakwa resah, sebab Allah akan mendatangkan rezeki di arah yang tidak dia sangka-sangka:


















".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq 65 : 2-3). [FA].
Wallaahu a’lambishshawab

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

0 komentar: