Selasa, 30 Januari 2018

Tertawa Itu Secukupnya

sumber gambar: google.com
Bismillah

Islam adalah agama yang sempurna, semua aktifitas kehidupan pada diri manusia telah diatur didalamnya. Salah satunya adalah bagaimana seseorang mengungkapkan perasaan yang muncul ketika mendengar candaan yang mengundang tawa. Tak jarang saat berinteraksi dan bercengkrama bersama keluarga di rumah, maupun ketika berkumpul bareng teman di sekolah sering kita temui salah seorang diantaranya mengisahkan atau menceritakan kisah-kisah yang lucu yang mengundang semua orang  tak dapat menahan tawa.

Tertawa adalah fitrah, karena ia adalah bagian dari perasaan yang telah Allah SWT berikan pada manusia. Layaknya perasaan sedih dan gembira, ia menyatu dalam diri manusia, umumnya perasaan ini muncul saat seseorang sedang gembira dan tertawa merupakan anugerah yang mahal harganya. Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya kehidupan seseorang apabila selama ia hidup di dunia ini tak pernah merasakan perasaan tersebut.

Namun di dalam Islam telah diatur bagaimana seharusnya seorang muslim mengungkapkan perasaan gembiranya berupa tawa. Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya berpesan:


وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَفَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati (HR At-Tirmidzi no. 2305)

Dari hadist tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya Islam tidak melarang kita untuk tertawa, di dalam Islam diatur agar setiap muslim dalam tertawa tidak berlebihan dan tertawa secukupnya sesuai kebutuhan, jika berlebihan maka ada akibat buruk yang akan menimpa kita, yakni matinya hati yang merupakan awal mudahnya seseorang melakukan berbagai pelanggaran syariat.

Berikut diantara beberapa pelanggaran yang menandakan matinya hati seseorang:
  • Berani meninggalkan Sholat Fardhu
  • Tenang tanpa merasa berdosa padahal melakukan dosa besar
  • Tidak mau membaca bahkan menjauh dari ayat-ayat Al Qur’an
  • Terus menerus melakukan perbuatan maksiat
  • Sibuk dan mudah menggunjing, buruk sangka, merasa dirinya lebih suci dari saudaranya yang lain dengan menyandarkan pada perasaan semata
  • Tidak suka diberi nasehat kebaikan dan ketaqwaan serta membenci ulama
  • Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat
  • Cinta mati pada dunia dan tidak peduli cara mendapatkan rizqi halal / haram yang penting kaya
  • Masa bodoh dengan keadaan saudaranya dan orang lain, bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita
  • Pendendam dan sulit untuk memaafkan dan meminta maaf
  • Sangat pelit
  • Cepat marah karena keangkuhan, kesombongan & dengki
Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW di atas bahwa banyak tertawa dapat mematikan hati. Beberapa contoh kebiasaan tertawa yang sebaiknya dikurangi dan dihindari sejak dini adalah mudah menertawakan saudaranya yang sedang tertimpa musibah, seperti saat ada temannya terjatuh, sunnahnya adalah membantu dan menolongnya serta menanyakan kondisi teman kita, tetapi saat ini umumnya yang dilakukan pertama kali secara spontan biasanya adalah ada yang menertawakannya. Begitu pula yang sering kita saksikan di beberapa program hiburan layar kaca, jika ada pemeran yang terkena musibah spontan pemeran lain dan penonton di studio dengan suara lantang menertawakan tingkah tersebut, tentu ini bukanlah akhlak muslim yang baik. 

Hal-hal diatas tentu secara perlahan namun pasti dapat membuat hati kita tertutup dan dapat melenakan jiwa serta rasa empati kita terhadap saudara kita yang sedang tertimpa musibah, meskipun terlihat remeh. Hal ini yang mulai memudar dalam kehidupan saat ini. Alhamdulillah dengan hadirnya pola pendekatan pendidikan berbasis aqidah Islam, generasi penerus bangsa dapat kita didik dengan akhlakul karimah serta keimanan yang kuat, sehingga mudah tersentuh hatinya untuk menerima kebenaran, senantiasa mau berbagi, mengasihi orang yang kurang mampu, gemar tolong menolong, saling berbagi serta mampu memberikan  kebaikan dimanapun mereka berada hingga menjadi inspirasi kebaikan dalam rangka menggapai ridho Ilahi Robbi.[Li]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

0 komentar: