Selasa, 13 Februari 2018

Menghukum Anak, Haruskah?

Sumber gambar: google.com
Bismillah

Menghukum anak bukan perkara mudah. Namun juga ketika anak-anak tidak kita kenalkan atau didik dengan aturan, dapat membuat anak kita sulit untuk mengendalikan diri. Padahal untuk hidup tentram atau selamat dunia akhirat tentunya harus terikat aturan. Yaitu aturan Allah SWT. Mulai dari hal yang terkait diri sendiri seperti akhlaq makanan, minuman dan pakaian sampai masalah negara.  Namun demikian, ketika memberi hukuman yang tidak tepat, baik jenis hukuman maupun kapan memberikannya, maka anak dapat merasa dilecehkan ataupun diperlakukan tidak adil. Anak juga bisa menjadi anak yang minderan, penakut bahkan pengecut. Ataupun Timbul anggapan bahwa orangtuanya kejam, sewenang-wenang, seenaknya sendiri dan sebagainya.  Maka ada beberapa hal antara lain yang harus diperhatikan dalam memberikan hukuman :
  • Menghukum harus dipahami dalam rangka mendidik anak agar memiliki sikap yang baik menurut standar islam. Anak harus mengerti bahwa  alasan dia mendapatkan hukuman sehingga memahami apa yang seharusnya dilakukannya. Dia akan berusaha memperbaiki dirinya. Orangtua pun harus mampu bersikap tulus untuk ketika anak sudah mennunjukkan penyesalan atas kesalahannya.

  • Memberi hukuman dalam rangka mendidik anak bahwa setiap perbuatan mempunyai konsekuensi.Hal ini membutuhkan kemampuan orangtua untuk memahamkan anak mengenai akibat dari perbuatan yang dilakukannya  sesuai usia anak. Demikian juga kesabaran yang banyak. Jangan sampai karena jengkel malah justru memberikan hukuman yang justru mempermalukan anak. Sehingga hal ini akan berdampa kepada nak di masa yang akn datang.

  • Menghukum anak bukanlah tempat pelampiasan rasa kesal atau luapan emosi. Jika kita terbiasa bertindak karena didorong rasa mara belaka, akan mempengaruhi penerimaan anak. Anak akan sulit memahami apa yang menjadi kesalahannya yang sebenarnya. Seberapa berat konsekuensi dari kesalahannya. Karena kita tidak konsisten dengan hukuman. Hukuman berlaku ketika emosi buka karena level kesalahan yang dilakukan. Maka kita harus meluruskan niat dan mnjernihkan pikiran kita ketika hendak menghukum anak.
  • Ketika menghukum, dahulukan kasih sayang sebelum kemarahan.Kita harus menunjukkan bahwa kita menghukum karena sayang. Terutama keinginan kita untuk berkumpul kembali bersama mereka di syurga Allah swt kelak. Hal ini dapat kita lakukan dengan bahsa tubuh, merangkulnya, mengelus kepalanya dan sebagainya.

  • Menghukum anak bukan berarti menyakiti anak. Menyakiti dalam artian mebuatnya sakit hati ataupun fisiknya tersakiti. Ini bisa terjadi dengan kejelekan lisan kita dengan mengeluarkan cacian, celaan, ancaman, omelan yang memojokkan dirinya. Maka ini harus kita sadari sebagai sebuah kesalahan besar yang telah menorehkan luka lebar dalam jiwanya. Apalgi sampai menyakiti fisiknya. Tentunya haruslah mengikuti tuntunan hukum syara’  yaitu setelah samapi di usia 10 tahun, tidak berbekas, tidak diwajah, ditempat yang tidak meyakitkan dan tidak tampak oleh orang lian serta untuk hal-hal yang terkait dengan maksiyat kepada Allah swt. Menyakiti fisik juga merupakan langkah terakhir untuk dilakukan ketika kita melihat suri tauladan dari Rasulullah saw.
Demikian beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mendidik anak dengan hukuman.  Rasulullah SAW lah satu-satunya teladan bagi kita untuk menghasilkan generasi gemilang. Rasulullah SAW senantiasa menghormati hak termasuk anak-anak. Mampu bersikap tegas jika terkait halal haram dan hak orang lain. Termasuk mampu menyikapi anak dengan lunak dan lapang dada terhadap keterbatasan anak. Sehingga anak mampu belajar menghormati orang lain dan menjaga hak orang lain karena mereka menemukan polanya melalui teladan dan pemahaman yang kita tanamkan termasuk dengan adanya pemberian hukuman.
Semoga bermanfaat….

Wallahua’lam bi Ashshowab. [SA]

Inspirasi artikel diambil dari salah satu buku M Faudzil Adhim

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

0 komentar: