Selamat Datang di Homeschooling setara SD Penajam Paser Utara

Ahlan wa sahlan kepada ayah bunda dimanapun berada. Alhamdulillah bersua lagi di laman web homeschooling PPU setara SD, semoga ayah bunda mendapatkan banyak inspirasi kebaikan di dalamnya

Tertawa Itu Secukupnya

Islam adalah agama yang sempurna, semua aktifitas kehidupan pada diri manusia telah diatur didalamnya.

Kreasi Majalah dinding-mading ananda HSG PPU

Alhamdulillah hari ini siswa siswi HSG setara SD PPU tengah menyibukan diri bersama rekan-rekannya menyelesaikan tugas sesuai arahan dari ustadzah di sekolah

Manfaat Bangun di Awal Hari

Bangun diawal hari merupakan sebuah perjuangan yang berat dilakukan oleh sebagian orang. Terlebih yang aktifitas masuk kerja mereka dimulai pada pukul 08:00-09:00 pagi.

Stop Duplikasi Kekerasan Pada Anak

Ketika bersama ananda maupun melihat anak orang lain, terkadang terlihat perilaku mereka yang membuat kita tercengang dan segera mengintrospeksi diri dan lingkungan.

Sabtu, 24 Februari 2018

Abi Umi, Tepatilah Janjimu!

sumber gambar: google.com
Bismillah

Tak jarang, kita sebagai orangtua begitu mudahnya megeluarkan janji kepada anak-anak kita. Kebanyakan dengan alasan ingin menenangkan anak-anak agar permintaan mereka bisa ditunda karena berbagai keterbatasan kita sebagi orangtua,baik dari sisi waktu, kesempatan bersama,jarak yang berjauhan hingga kondisi keuangan yang sedang sempit. Dan umumnya janji yang kita ucapkan dihadapan mereka mayoritas berujung pada kebohongan orangtua terhadap anak. Hal ini memiliki konsekuensi yang berakibat fatal pada anak-anak kita. Karena mereka akan mencontoh perilaku buruk dari kita tersebut hingga kelak mereka dewasa. Celakanya lagi ini mampu menyeret kita para orangtua pada neraka karena gagalnya kita dalam menjaga amanah Allah SWT untuk mendidik anak-anak kita dengan sebaik-baiknya,

Janji adalah suatu ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan seseorang atau lebih untuk berbuat sesuatu (seperti berjanji akan memberi sesuatu, berjanji akan datang dan lain-lain), dan janji dapat juga diartikan sebagai pengakuan yang mengikat diri sendiri terhadap suatu ketentuan yang harus ditepati atau dipenuhi.

Allah SWT. telah berfirman dalam (Q.S. Al-Maidah 5 ayat 1):

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan padamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang ihram(haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”

Dalam pengertian ayat tersebut jelas dikatakan bahwa orag-orang yang beriman harus menepati janji mereka, karena Allah telah menetapkan segala sesuatunya sesuai dengan yang Dia kehendaki dan hal tersebut demi kebaikan manusia.

Islam sebagai dien yang baik dan sempurna selalu mengajarkan umatnya agar senantiasa berakhlak dan bersifat baik. Dan salah satu sifat baik tersebut adalah dengan menepati janji, baik janji terhadap sesama manusia ataupun janji terhadap Allah SWT.

Mengenai hal tersebut Allah SWT telah berfirman di dalam surah (Q.S. An-Nahl 16 ayat 91):

“Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu(terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. 

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sebagai umat muslim yang taat kkita harus menepati janji, terutama janji kepada Allah SWT.

Lalu apa keutaaman bagi orang yang menepati janjinya menurut Islam?

Ingkar janji dalam Islam adalah suatu perbuatan tercela dan merupakan ciri-ciri orang munafik dalam Islam. sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam sebuah hadits :
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila dipercaya (di beri amanah) ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, orang yang suka ingkar janji merupakan golongan orang yang munafik.

Dalam Islam, menepati janji juga memiliki beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Tergolong dalam manusia berakal

Allah SWT. berfirman dalam (QS. Ar-Ra’d 13 ayat 19-20):

“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran, yaitu orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian.” 

Maksud dari ayat tersebut adalah orang yang menepati janji merupakan orang yang berakal dan dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah Allah turunkan kepada umatnya.

2.Termasuk golongan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW. bersabda :
“Orang yang merendahkan orang-orang Mukmin dan yang berjanji namun tidak menepati janjinya, mereka bukanlah golonganku dan aku bukanlah dari golongan mereka.” (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan mengingkari janji, bukan termasuk golongan Rasulullah SAW.

3. Mendapat kepercayaan

Orang yang senantiasa menepati janjinya maka ucapannya dapat dipercaya, sehingga orang tidak akan meragukan ucapan-ucapannya dan memberikan kepercayaan padanya. Misalnya teladan Rasulullah SAW : semasa hidupnya beliau merupakan orang yang selalu amanah, maka dari itu Khadijah binti Khuwailid tidak ragu untuk mempercayakan barang dagangannya kepada Rasulullah SAW. untuk dijual.

4. Menjadikan Allah dan Rasul sebagai teladan

Dalam (QS. Ar-Rum 30 ayat 6), Allah SWT. berfirman :


“Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”

Allah selalu menepati janji yang dia berikan kepada umatnya yang bertakwa dan taat kepada-Nya.

5. Menempati Surga Firdaus

Allah SWT. berfirman dalam (QS. Al-Mu’minun 23 ayat 8-11) :




“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya, serta orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisii surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya.”

Dalam pengertian ayat diatas mengatakan, bahwa orang yang selalu menepati janji dan menjaga shalatnya merupakan orang yang akan mewarisi surga Firdaus, dan mereka kekal didalamnya.

6. Bukan golongan orang munafik

Orang yang suka ingkar janji dalam Islam termasuk kedalam golongan orang yang munafik, seperti yang dikatakan dalam hadits  berikut :
 “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila dipercaya (di beri amanah) ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Termasuk golongan orang bertakwa

Allah SWT berfirman (QS. Ali Imran 3 ayat 76):


“Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” 

Menepati janji merupakan salah satu sifat orang yang bertakwa. Dan sesungguhnya Allah SWT. menyukai orang-orang yang bertakwa.

8. Tidak dimintai pertanggungjawaban baik di akhirat maupun di dunia

Allah SWT. berfirman dalam (QS. Al-Isra’ 17 ayat 34) :


“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”

Dalam ayat tersebut ada kalimat yang mengatakan ‘dan penuhilah janji, karena janji itu dimintai pertanggungjawaban’, maksudnya adalah setiap janji yang dibuat lalu diingkari, kelak diakhirat janji tersebut akan dipertanyakan oleh malaikat dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas janji-janji yang tidak ditepati.

Sebagai muslim yang baik sebaiknya kita selalu mengikuti apa yang telah Allah turunkan dan ajarkan melalui sumber syariat Islam dan dasar hukum Islam. Dan akan lebih baik jika kita juga menjadikan kisah teladan Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dalam hidup, agar senantiasa berakhlak dan bersifat baik seperti beliau.

Naah, abi wa ummi mulai sekarang berhati-hatilah dalam mengucapkan janji. Berpikir dulu secara matang sebelum berjanji dan selalu kreatif dalam menenangkan anak. Tidak semua keinginannya harus kita penuhi. Dan kalau sudah berjanji harus ditepati ya, sesulit dan seberat apapun itu agar anak kita menjadi pribadi yang tepat janji. Mintalah anak untuk mengingatkan kita jika memang kita sudah berjanji. Agar tak jadi malapetaka di akhirat nanti. Jangan berjanji jika tidak mampu memenuhi. Wallahu a’lam bi ahshowab..[SA]

Sumber : dalamislam.com

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Selasa, 13 Februari 2018

Tahapan mengajarkan Anak Shalat

sumber gambar: google.com

Bismillah

1)   Tingkatan perintah untuk shalat
Orang tua mulai memberi perintah untuk shalat. Anak diajak shalat bersama ketika anak sudah mulai mengerti dan mengetahui mana arah kanan dan kiri. Sebagaimana di riwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abdullah bin Habib bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan shalat.”

2)   Tingkatan mengakjarkan shalat pada anak
Orang tua mengajarkan rukun-rukun shalat, kewajiban-kewajibanya dan pembatal-pembatalnya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Sabroh bin Ma’bad al Juhani RA., Rasulullah SAW bersabda: “Perintahkanlah anak kecil untuk shalat apabila sudah berusia 7 tahun. Apabila sudah mencapai usia 10 tahun, maka pukullah untuk shalat.”

3)   Tingkatan perintah untuk shalat di sertai ancaman pukulan
Ini di mulai usia 10 tahun. Apabila meninggalkan shalat atau bermalas-malasan maka orang tua boleh memukulnya sebagai hukuman baginya karena tidak menunaikan hak dirinya sendiri dan kezalimannya mengikuti syaithon.

4)   Melatih anak untuk ikut shalat jum'at
Dari Jabir bin Abdillah RA. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa beriman kepada Allah  dan hari akhir, maka dia harus melaksanakan shalat jumat, kecuali orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan, wanita, anak kecil atau budak. Barang siapa yang merasa tidak membutuhkannya dengan perbuatan sia-sia atau perdagangan, maka ketahuilah bahwa Allah sama seklai tidak membutuhkannya. Allah Maha kaya lagi Maha Terpuji.”

Dengan melatih anak sholat jum'at maka jika dia sudah baligh membuatnya sudah terbiasa melakukannya. Begitupun dengan dampak positif ketika dia mendengar khutbah jum'at. Dengan terbiasa berkumpulnya kaum Muslimin dan dapat merasakan menjadi bagian dari masyarakat serta telah mengenal para ulama dan da'i yang memiliki pengaruh besar, dan lain sebagainya.

5)   Mengajak anak untuk melaksanakan shalat malam
Anak-anak para sahabat tidak cukup hanya mendirikan shalat lima waktu, mereka juga masih menambah dengan shalat malam, sebagaimana yang di lakukan oleh Ibnu Abbas RA. Diriwayatkan oleh Bukari dari Ibnu Abbas RA:

Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah binti Al harits, istri Nabi SAW. Nabi SAW malam itu berada dirumahnya. Nabi SAW shalat Isya’. Kemudian, beliau ulang dan mengerjakan shalat 4 rakaat. Setelah itu beliau tidur. Kemudian beliau bangun dan bersabda, “ Anak ini sudah tidur.” Atau kalimat yang mirip dengannya. Kemudian, beliau berdiri dan shalat. Aku pun berdiri disamping kiri beliau. Lalu Beliau memindahkanku ke samping kanan beliau. Beliau shalat 5 rakaat. Kemudian meneruskannya dengan shalat 2  rakaat. Setelah itu, Beliau tidur sampai aku mendengar dengkur Beliau. Kemudian Beliau pergi untuk shalat (subuh).

6)   Membiasakan anak melakukan shalat Istikhoroh
Di riwayatkan oleh Ibnu Sunni, bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Wahai Anas, apabila engkau merasa bimbang tentang suatu masalah, maka  mintalah pendapat (shalat istikhoroh) kepada Rabbmu sebanyak 7 kali. Kemudian, lihat apa yang terlintas di hatimu. Sebab, di sanalah ada kebaikan.”

7)   Menemani anak ketika Shalat Hari Raya
Dari Abdullah bin Umar ra, Bahwasanya Rasulullah SAW biasa pergi untuk shalat Hari Raya bersama Al Fadl bin Abbas, Abdullah bin Abbas, Ali, JA’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, Aiman bin Ummi Aiman sambil membaca tahlil dan takbir dengan suara tinggi. Beliau mengambil jalan  Hadadain hingga sampai di tempat shalat. Setelah selesai shalat, beliau mengambil jalan menyamping hingga samapi dirumah beliau. Diriwaytakan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shohihnya (2/343). Pentahqiq, Musthofa Al-A’zhomi berkata “sanadnya dhoif”.[SA]

Disadur dari Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith thifl .
Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Menghukum Anak, Haruskah?

Sumber gambar: google.com
Bismillah

Menghukum anak bukan perkara mudah. Namun juga ketika anak-anak tidak kita kenalkan atau didik dengan aturan, dapat membuat anak kita sulit untuk mengendalikan diri. Padahal untuk hidup tentram atau selamat dunia akhirat tentunya harus terikat aturan. Yaitu aturan Allah SWT. Mulai dari hal yang terkait diri sendiri seperti akhlaq makanan, minuman dan pakaian sampai masalah negara.  Namun demikian, ketika memberi hukuman yang tidak tepat, baik jenis hukuman maupun kapan memberikannya, maka anak dapat merasa dilecehkan ataupun diperlakukan tidak adil. Anak juga bisa menjadi anak yang minderan, penakut bahkan pengecut. Ataupun Timbul anggapan bahwa orangtuanya kejam, sewenang-wenang, seenaknya sendiri dan sebagainya.  Maka ada beberapa hal antara lain yang harus diperhatikan dalam memberikan hukuman :
  • Menghukum harus dipahami dalam rangka mendidik anak agar memiliki sikap yang baik menurut standar islam. Anak harus mengerti bahwa  alasan dia mendapatkan hukuman sehingga memahami apa yang seharusnya dilakukannya. Dia akan berusaha memperbaiki dirinya. Orangtua pun harus mampu bersikap tulus untuk ketika anak sudah mennunjukkan penyesalan atas kesalahannya.

  • Memberi hukuman dalam rangka mendidik anak bahwa setiap perbuatan mempunyai konsekuensi.Hal ini membutuhkan kemampuan orangtua untuk memahamkan anak mengenai akibat dari perbuatan yang dilakukannya  sesuai usia anak. Demikian juga kesabaran yang banyak. Jangan sampai karena jengkel malah justru memberikan hukuman yang justru mempermalukan anak. Sehingga hal ini akan berdampa kepada nak di masa yang akn datang.

  • Menghukum anak bukanlah tempat pelampiasan rasa kesal atau luapan emosi. Jika kita terbiasa bertindak karena didorong rasa mara belaka, akan mempengaruhi penerimaan anak. Anak akan sulit memahami apa yang menjadi kesalahannya yang sebenarnya. Seberapa berat konsekuensi dari kesalahannya. Karena kita tidak konsisten dengan hukuman. Hukuman berlaku ketika emosi buka karena level kesalahan yang dilakukan. Maka kita harus meluruskan niat dan mnjernihkan pikiran kita ketika hendak menghukum anak.
  • Ketika menghukum, dahulukan kasih sayang sebelum kemarahan.Kita harus menunjukkan bahwa kita menghukum karena sayang. Terutama keinginan kita untuk berkumpul kembali bersama mereka di syurga Allah swt kelak. Hal ini dapat kita lakukan dengan bahsa tubuh, merangkulnya, mengelus kepalanya dan sebagainya.

  • Menghukum anak bukan berarti menyakiti anak. Menyakiti dalam artian mebuatnya sakit hati ataupun fisiknya tersakiti. Ini bisa terjadi dengan kejelekan lisan kita dengan mengeluarkan cacian, celaan, ancaman, omelan yang memojokkan dirinya. Maka ini harus kita sadari sebagai sebuah kesalahan besar yang telah menorehkan luka lebar dalam jiwanya. Apalgi sampai menyakiti fisiknya. Tentunya haruslah mengikuti tuntunan hukum syara’  yaitu setelah samapi di usia 10 tahun, tidak berbekas, tidak diwajah, ditempat yang tidak meyakitkan dan tidak tampak oleh orang lian serta untuk hal-hal yang terkait dengan maksiyat kepada Allah swt. Menyakiti fisik juga merupakan langkah terakhir untuk dilakukan ketika kita melihat suri tauladan dari Rasulullah saw.
Demikian beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mendidik anak dengan hukuman.  Rasulullah SAW lah satu-satunya teladan bagi kita untuk menghasilkan generasi gemilang. Rasulullah SAW senantiasa menghormati hak termasuk anak-anak. Mampu bersikap tegas jika terkait halal haram dan hak orang lain. Termasuk mampu menyikapi anak dengan lunak dan lapang dada terhadap keterbatasan anak. Sehingga anak mampu belajar menghormati orang lain dan menjaga hak orang lain karena mereka menemukan polanya melalui teladan dan pemahaman yang kita tanamkan termasuk dengan adanya pemberian hukuman.
Semoga bermanfaat….

Wallahua’lam bi Ashshowab. [SA]

Inspirasi artikel diambil dari salah satu buku M Faudzil Adhim

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Rabu, 31 Januari 2018

Manfaat Bangun di Awal Hari

sumber gambar: google.com
Bismillah

Bangun diawal hari merupakan sebuah perjuangan yang berat dilakukan oleh sebagian orang. Terlebih yang aktifitas masuk kerja mereka dimulai pada pukul 08:00-09:00 pagi. Hal ini disebabkan karena belum terbiasa bangun ketika hari masih gelap. Selain udara yang dingin ditambah belum adanya kegiatan rutin yang dapat dilakukan antara jeda waktu tersebut menyebabkan sebagian orang lebih memilih bangun ketika matarahari sudah muncul di ufuk timur dibandingkan melawan rasa kantuk yang menggelayuti mata manusia.

Mengapa bangun di awal hari sangat berat bagi kebanyakan manusia, dalam hadist riwayat Al Bukhari kita bisa menemukan jawabannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa ketika seseorang tidur, syetan mengikatnya dengan tiga ikatan. Jika tidak dilepaskan, ikatan-ikatan ini berpengaruh pada jiwa dan semangat. Khususnya semangat beramal pada hari itu. Lalu bagaimanakah cara melepaskan ikatan-ikatan tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ

“Ketika kalian tidur, syetan membuat tiga ikatan di tengkuk kalian. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepas lagi satu ikatan berikutnya. Kemudian jika ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, jiwanya jadi kotor dan malas.” (HR. Al Bukhari)
Ternyata pesan dalam hadist tersebut mengandung pesan penuh hikmah bagi keluraga muslim, agar bersemangat mengamalkan amalan sunnah nan mulia tersebut agar dalam beraktifitas sehari penuh kita mendapat keberkahan dan ridho Allah SWT.

Bagi keluarga muslim, bangun di awal hari merupakan sebuah permulaan yang didalamnya penuh keberkahan. Sesaat setelah kita membuka mata dan membaca doa bangun tidur, dilanjutkan dengan berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud sambil bermunajat keada Dzat yang Maha Pencipta sebagai bentuk kesyukuran kita masih diberikan amanah dan kesempatan beramal sholih di hari ini. 

Dalam sebuah hadist dikatakan “Sesudah shalat Subuh maka janganlah kamu tidur sehingga kamu tidak lalai dalam mencari rezeki.” (HR. Ath-Thabrani)

Di hadist yang lain disebutkan pula: “Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.” (HR. Ath-Thabrani)

Islam mengajarkan kita untuk senantiasa produktif dimanapun dan kapanpun kita berada, terlebih lagi Allah SWT telah memberikan panduan bahwa dengan bangun lebih awal kita tentu akan mendapatkan keberkahan dan keberuntungan yang tidak diberikan kepada orang-orang yang bangun setelah hari telah terang benderang, kata orang rezekinya diambil orang atau lebih populer dengan istilah rezekinya dipatok ayam. 

Selain diperintahkan untuk bangun diawal hari, larangan tidur setelah pelaksanaan sholat shubuh tentu memiliki tujuan yang mulia, dari sisi kesehatan tidur setelah shubuh membuat tubuh menjadi lemah,lemas serta tidak baik untuk kesehatan kita. Salah satu tips agar tidak mudah mengantuk setelah terbangun diawal hari adalah dengan membuat beberapa pilihan kegiatan positif yang bisa kita lakukan seperti mengaji dan menghafalkan Al Qur'an, membaca shiroh Rasulullah dan sahabat, ataupun berolah raga. Apabila kita tidak berencana melakukan olah raga ada baiknya mandi menggunakan air dingin, disamping membuat badan terasa segar, pikiran menjadi lebih fresh dan fokus, badan kita pun terhindar dari keringat serta bau badan yang kurang sedap.

Bagaimana ayah bunda? setelah membaca artikel ini tentu kita semakin bersemangat untuk memulai hari dengan bangun di awal hari, mari ajak anak-anak kita untuk dapat menikmati keberkahan dan keberuntungan yang telah Allah SWT siapkan bagi keluarga muslim yang memulai aktifitas diawal hari, dengan bangun lebih awal ananda dapat dipastikan bisa tiba di sekolah tepat waktu terlebih bila keluarga kita khususnya ananda dapat menjadi inspirasi kebaikan untuk teman-temannya, asyik bukan. [Li] 
 
Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Selasa, 30 Januari 2018

Tertawa Itu Secukupnya

sumber gambar: google.com
Bismillah

Islam adalah agama yang sempurna, semua aktifitas kehidupan pada diri manusia telah diatur didalamnya. Salah satunya adalah bagaimana seseorang mengungkapkan perasaan yang muncul ketika mendengar candaan yang mengundang tawa. Tak jarang saat berinteraksi dan bercengkrama bersama keluarga di rumah, maupun ketika berkumpul bareng teman di sekolah sering kita temui salah seorang diantaranya mengisahkan atau menceritakan kisah-kisah yang lucu yang mengundang semua orang  tak dapat menahan tawa.

Tertawa adalah fitrah, karena ia adalah bagian dari perasaan yang telah Allah SWT berikan pada manusia. Layaknya perasaan sedih dan gembira, ia menyatu dalam diri manusia, umumnya perasaan ini muncul saat seseorang sedang gembira dan tertawa merupakan anugerah yang mahal harganya. Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya kehidupan seseorang apabila selama ia hidup di dunia ini tak pernah merasakan perasaan tersebut.

Namun di dalam Islam telah diatur bagaimana seharusnya seorang muslim mengungkapkan perasaan gembiranya berupa tawa. Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya berpesan:


وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَفَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati (HR At-Tirmidzi no. 2305)

Dari hadist tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya Islam tidak melarang kita untuk tertawa, di dalam Islam diatur agar setiap muslim dalam tertawa tidak berlebihan dan tertawa secukupnya sesuai kebutuhan, jika berlebihan maka ada akibat buruk yang akan menimpa kita, yakni matinya hati yang merupakan awal mudahnya seseorang melakukan berbagai pelanggaran syariat.

Berikut diantara beberapa pelanggaran yang menandakan matinya hati seseorang:
  • Berani meninggalkan Sholat Fardhu
  • Tenang tanpa merasa berdosa padahal melakukan dosa besar
  • Tidak mau membaca bahkan menjauh dari ayat-ayat Al Qur’an
  • Terus menerus melakukan perbuatan maksiat
  • Sibuk dan mudah menggunjing, buruk sangka, merasa dirinya lebih suci dari saudaranya yang lain dengan menyandarkan pada perasaan semata
  • Tidak suka diberi nasehat kebaikan dan ketaqwaan serta membenci ulama
  • Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat
  • Cinta mati pada dunia dan tidak peduli cara mendapatkan rizqi halal / haram yang penting kaya
  • Masa bodoh dengan keadaan saudaranya dan orang lain, bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita
  • Pendendam dan sulit untuk memaafkan dan meminta maaf
  • Sangat pelit
  • Cepat marah karena keangkuhan, kesombongan & dengki
Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW di atas bahwa banyak tertawa dapat mematikan hati. Beberapa contoh kebiasaan tertawa yang sebaiknya dikurangi dan dihindari sejak dini adalah mudah menertawakan saudaranya yang sedang tertimpa musibah, seperti saat ada temannya terjatuh, sunnahnya adalah membantu dan menolongnya serta menanyakan kondisi teman kita, tetapi saat ini umumnya yang dilakukan pertama kali secara spontan biasanya adalah ada yang menertawakannya. Begitu pula yang sering kita saksikan di beberapa program hiburan layar kaca, jika ada pemeran yang terkena musibah spontan pemeran lain dan penonton di studio dengan suara lantang menertawakan tingkah tersebut, tentu ini bukanlah akhlak muslim yang baik. 

Hal-hal diatas tentu secara perlahan namun pasti dapat membuat hati kita tertutup dan dapat melenakan jiwa serta rasa empati kita terhadap saudara kita yang sedang tertimpa musibah, meskipun terlihat remeh. Hal ini yang mulai memudar dalam kehidupan saat ini. Alhamdulillah dengan hadirnya pola pendekatan pendidikan berbasis aqidah Islam, generasi penerus bangsa dapat kita didik dengan akhlakul karimah serta keimanan yang kuat, sehingga mudah tersentuh hatinya untuk menerima kebenaran, senantiasa mau berbagi, mengasihi orang yang kurang mampu, gemar tolong menolong, saling berbagi serta mampu memberikan  kebaikan dimanapun mereka berada hingga menjadi inspirasi kebaikan dalam rangka menggapai ridho Ilahi Robbi.[Li]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Kamis, 25 Januari 2018

Kreasi Majalah dinding-mading ananda HSG PPU

Close up mading karya kelas Utsman bin Affan
Bismillah

Alhamdulillah hari ini siswa siswi HSG setara SD PPU tengah menyibukan diri bersama rekan-rekannya menyelesaikan tugas sesuai arahan dari ustadzah di sekolah, kegiatan berkarya minggu ini adalah kreasi membuat majalah dinding (mading). Aktifitas pembuatan mading kreasi memang berbeda dibandingkan dengan proses pembuatan mading pada umumnya, terlebih bila peserta yang membuatnya adalah anak-anak, tentu lebih ramai dan tak jarang terjadi kehebohan karena masing-masing kelas tidak ingin diketahui proses pembuatan mading sebelum selesai dimodifikasi.

Anak-anak kelas Utsman bin Affan yang merupakan kelas terbesar di HSG PPU, memiliki tampilan mading yang lebih padat, lengkap dengan artikel singkat berisikan pesan-pesan menggugah, di pojok mading tampak gambaran otak karya mereka lengkap dengan warna dan penjelasan nama beserta fungsinya. Anak-anak kelas Abu Bakar tidak mau kalah dengan menyertakan kreasi kertas lipat (origami) berbentuk kapal dan kupu-kupu beraneka warna, beberapa baris artikel ringan dan renyah dan list mading di bagian samping dan bawah. Sementara kelas Ali bin Abi Thalib yang merupakan kelas paling bawah di HSG PPU mencoba mengkreasikan mading dengan bahan kain bermotif sebagai dasarnya. Hiasan tangan dengan warna menjadi daya tarik mereka dilengkapi origami bunga beraneka warna tampak cantik berbahan kain perca.

Hingga waktu istirahat hampir tiba tampak beberapa anak masih sibuk melengkapi bagian-bagian hiasan mading beserta pernak perniknya agar mading terlihat lebih menarik lengkap dengan aksesoris yang imut dan lucu, besar harapan mereka mendapatkan penilaian tertinggi yang nanti akan dinilai oleh ustadz Iskandar selaku Kepala Sekolah HSG PPU.

Aktifitas membuat mading memang membutuhkan kesabaran serta kesungguhan agar dapat selesai tepat waktu. Disamping itu anak-anak juga dapat belajar menjalankan amanah sesuai arahan yang diberikan oleh ustadzah wali kelas. Tak sabar rasanya melihat wajah ceria anak-anak saat mading mereka nanti telah terisi penuh dengan berbagai artikel dan pernak pernik yang lucu dan imut. [FA]

Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Rabu, 03 Januari 2018

Sosialisasi Metode UMMI dan Short Course UMMI jilid 1-3


Bismillah

Alhamdulillah pada hari ahad, 24 Desember 2017 bertempat di Mushola Darus Shofa Samsat      yang beralamat di Jl. Propinsi KM. 4,5 Kel.Nenang, Homeschooling PPU mengadakan event sosialisasi metode baca Al Qur'an metode UMMI sekaligus dirangkai dengan pengenalan singkat berupa short course UMMI jilid 1-3. Para peserta terdiri dari guru HSG PPU, orang tua siswa HSG PPU dan tampak pula beberapa imam masjid dan ustadz serta ustadzah pengajar TPQ,TPA,PAUD, Panti Asuhan, perwakilan dari Islamic Center Penajam Paser Utara, dari kalangan umum juga individu masyarakat yang tertarik dengan dunia pengajaran Al Qur'an.

Acara dimulai dengan sambutan oleh M.Iskandar selaku Kepala Sekolah HSG PPU dilanjutkan oleh ustadz Afif, S.Pdi dengan pemaparan detil motivasi utama mengapa kaum muslimin harus pandai membaca serta memahami kandungan dari Al Qur'an, penjelasan tersebut membuka mata kita bahwa saat ini banyak diantara kaum muslimin yang tidak sadar telah meninggalkan perkara besar yang dapat mempengaruhi hidupnya kelak saat berjumpa dihadapan Allah SWT di Yaumil Hisab, banyak dikalangan masyarakat tidak menyadari diantara orang yang membaca Al Qur'an ada juga yang mendapatkan laknat Al Qur'an itu sendiri sehingga bukannya pahala yang ia dapatkan tetapi justru malapetaka karena tidak memiliki ilmu membaca Al Qur'an, inilah pentingnya kita memahami kaidah pengucapan huruf yang benar beserta tanda bacanya yang lebih dikenal dengan ilmu tajwid.

Ustadz Malik, S.Psi selaku pimpinan UMMI daerah Balikapan menjelaskan dengan gamblang tentang visi dan misi metode baca Al Quran UMMI yang ternyata memiliki filosofi yang sangat dekat dengan dunia ibu. Bagaimana seharusnya kepribadian seorang pengajar Al Qur'an yang  disiapkan oleh UMMI diharapkan akan menumbuhkan semangat dan motivasi yang kuat dalam diri anak-anak didik memahami bahwa belajar Al Qur'an itu mudah, para ustadz dan ustadzah akan selalu dirindukan karena kebaikan akhlaknya dalam mengajar sebagaimana seorang anak yang akan selalu ingat dan merindukan ibunya dirumah. Dengan prinsip mudah, menyenangkan dan menyentuh Hati inilah kunci sukses pengajaran metode UMMI. Adapun strategi dalam pengajaran menggunakan 3 langkah utama yakni: direct method (langsung), Repetition (diulang-ulang) dan affection (kasih sayang yang tulus). Kelebihan lain yang di miliki UMMI adalah tidak hanya bersanad imam Hafs yang sampai kepada Rasulullah SAW UMMI juga memiliki kontrol khusus kepada para pengajarnya agar senantiasa sesuai dengan manajemen mutu di daerah, sehingga pengajar UMMI pusat dan daerah  emmiliki kualitas yang baik dan terjaga, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang utuh dengan berkembangnya metode ini di Indonesia. Semoga usaha para ustadz dan ustadzah dalam mengenalkan metode ini kepada masyarakat merupakan amal jariyah yang kelak akan mendapatkan balasan kebaikan yang berlimpah dari Allah SWT, aamiin ya Robbal 'alamin.

Setelah sesi short course pengenalan singkat cara belajar dan mengajarkan UMMI jilid 1-3 selesai di paparkan oleh ustadz Afif dan ustadz Malik, seluruh peserta berfoto bersama untuk mengabadikan momen tersebut, atas nama Homeschooling PPU kami mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mensupport acara ini sehingga dapat berjalan dengan sukses dan lancar, kepada para donatur sekolah, orang tua siswa, terlebih kepada pimpinan dan jajaran staf KUPTP Badan pendapatan daerah Prov.Kaltim PPU yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada panitia untuk menggelar acara sosialiasi ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan dan keberkahan dalam setiap aktifitas Bapak Ibu sekalian aamiin ya Robbal 'alamin. [FA]

Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Sabtu, 23 Desember 2017

Hadirilah Sosialisasi Membaca dan Menghafal Al Qur'an Metode UMMI

Bismillah


Sebagai upaya membangun kualitas pendidikan dan ketaqwaan generasi  penerus di wilayah Penajam Paser Utara, Homeschooling Setara SD PPU bekerja sama dengan UMMI Daerah wilayah Balikpapan (salah 1 cabang dari UMMI Foundation) akan melaksanakan sosialisasi cara membaca Al Qur'an metode UMMI pada hari ahad, 24 desember 2017 bertempat di Mushola Samsat Darus Shofah yang beralamat di Jl.Propinsi KM 4,5 Kel.Nenang Kec.Penajam.

Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi bapak/ibu guru, ustadz/ustadzah, orang tua serta masyarakat umum untuk mengenal salah satu metode membaca Al Qur'an yang kini populer dijalankan di beberapa PAUD,TPA, TPQ, SD,SMP, SMA, Majelis Ta'lim hingga lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta di beberapa daerah. Untuk lebih mengenal metode UMMI bapak/ibu bisa mengunjungi web resmi di link UMMI Foundation .

Semoga Allah SWT menjadikan kita ke dalam golongan orang-orang yang mencintai Al Qur'an serta dapat menyiapkan generasi terbaik dambaan umat yang dekat dengan Al Qur'an, berakhlakul karimah serta senantiasa menjadi kebaikan dimanapun mereka berada aamiin ya robbal 'alamin.[FA]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Jumat, 08 Desember 2017

Murotal Juz 30 suara anak-anak


Bismillah

Alhamdulillah atas izin Allah SWT tim admin Homeschooling setara SD PPU mendapat kemudahan untuk mengumpulkan bacaan murotal ananda Cece Azrila juz 30 dari sebuah channel di youtube (Sahabat Qurani), mengingat nada dan suaranya familiar dengan nada anak-anak di HSG, semoga bisa menjadi washilah kemudahan ananda untuk bisa menguasai juz 30 lebih mudah dan tepat waktu (1 tahun) aamiin, meskipun dilapangan beberapa ananda telah mampu menghafalkan juz 30 dalam hitungan bulan, alhamdulillah.

Semoga semakin membuat para orang tua, terutama ayah bunda semakin bersemangat untuk bisa menghafal bersama ananda di rumah. Dari pengalaman kami, orang tua yang telah memiliki hafalan al Qur'an di rumah maka waktu hafalan ananda semakin cepat dan lebih berkualitas, silakan diunduh dan di perdengarkan di rumah sepanjang waktu agar melekat di hati ananda. Tak lupa kami mengucapkan rasa jazakumullah khoiron katsir kepada admin youtube sahabat Qurani yang telah menyediakan file murotal dalam bentuk video. Semoga menjadi amal jariyah kepada semua pihak yang memudahkan generasi masa depan untuk menjadi para penjaga al Qur'an aamiin ya robbal 'alamin. [FA]


Berikut link untuk mengunduh filenya, selamat mendengarkan:

01.Surah Al-Fatihah

78. Surah An-Naba
79.Surah An-Nazi'at
80.Surah 'Abasa
81.Surah At-Takwir
82.Surah Al-Infithor
83.Surah Al-Muthofifin
84.Surah Al-Insyiqoq
85.Surah Al-Buruj
86.Surah At Thoriq
87.Surah Al-A'la
88.Surah Al-Ghosiyah
89.Surah Al-Fajr
90.Surah Al-Balad
91.Surah Asy-Syams
92.Surah Al-Lail
93.Surah Ad-Dhuha
94.Surah Al-Insyiroh
95.Surah At-Tiin
96.Surah Al-Alaq
97.Surah Al-Qadr
98.Surah Al-Bayinah
99.Surah Al-Zalzalah
100.Surah Al-Adiyat
101.Surah Al-Qori'ah
102.Surah At-Takatsur
103.Surah Al-Ashr
104.Surah Al-Humazah
105.Surah Al-Fiil
106.Surah Al-Quraisy
107.Surah Al-Ma'un
108.Surah Al-Kautsar
109.Surah Al-Kafirun
110.Surah An-Nashr
111.Surah Al-Lahab
112.Surah Al-Ikhlas
113.Surah Al-Falaq
114.Surah An-Naas


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      
Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI