 |
sumber gambar: google.com |
Bismillah
Tak jarang, kita sebagai orangtua begitu mudahnya megeluarkan janji kepada anak-anak kita. Kebanyakan dengan alasan ingin menenangkan anak-anak agar permintaan mereka bisa ditunda karena berbagai keterbatasan kita sebagi orangtua,baik dari sisi waktu, kesempatan bersama,jarak yang berjauhan hingga kondisi keuangan yang sedang sempit. Dan umumnya janji yang kita ucapkan dihadapan mereka mayoritas berujung pada kebohongan orangtua terhadap anak. Hal ini memiliki konsekuensi yang berakibat fatal pada anak-anak kita. Karena mereka akan mencontoh perilaku buruk dari kita tersebut hingga kelak mereka dewasa. Celakanya lagi ini mampu menyeret kita para orangtua pada neraka karena gagalnya kita dalam menjaga amanah Allah SWT untuk mendidik anak-anak kita dengan sebaik-baiknya,
Janji adalah suatu ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan seseorang atau lebih untuk berbuat sesuatu (seperti berjanji akan memberi sesuatu, berjanji akan datang dan lain-lain), dan janji dapat juga diartikan sebagai pengakuan yang mengikat diri sendiri terhadap suatu ketentuan yang harus ditepati atau dipenuhi.
Allah SWT. telah berfirman dalam (Q.S. Al-Maidah 5 ayat 1):
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan padamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang ihram(haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”
Dalam pengertian ayat tersebut jelas dikatakan bahwa orag-orang yang beriman harus menepati janji mereka, karena Allah telah menetapkan segala sesuatunya sesuai dengan yang Dia kehendaki dan hal tersebut demi kebaikan manusia.
Islam sebagai dien yang baik dan sempurna selalu mengajarkan umatnya agar senantiasa berakhlak dan bersifat baik. Dan salah satu sifat baik tersebut adalah dengan menepati janji, baik janji terhadap sesama manusia ataupun janji terhadap Allah SWT.
Mengenai hal tersebut Allah SWT telah berfirman di dalam surah (Q.S. An-Nahl 16 ayat 91):
“Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu(terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sebagai umat muslim yang taat kkita harus menepati janji, terutama janji kepada Allah SWT.
Lalu apa keutaaman bagi orang yang menepati janjinya menurut Islam?
Ingkar janji dalam Islam adalah suatu perbuatan tercela dan merupakan ciri-ciri orang munafik dalam Islam. sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam sebuah hadits :
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila dipercaya (di beri amanah) ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, orang yang suka ingkar janji merupakan golongan orang yang munafik.
Dalam Islam, menepati janji juga memiliki beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Tergolong dalam manusia berakal
Allah SWT. berfirman dalam (QS. Ar-Ra’d 13 ayat 19-20)
:
“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran, yaitu orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian.”
Maksud dari ayat tersebut adalah orang yang menepati janji merupakan orang yang berakal dan dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah Allah turunkan kepada umatnya.
2.Termasuk golongan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW. bersabda :
“Orang yang merendahkan orang-orang Mukmin dan yang berjanji namun tidak menepati janjinya, mereka bukanlah golonganku dan aku bukanlah dari golongan mereka.” (HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan mengingkari janji, bukan termasuk golongan Rasulullah SAW.
3. Mendapat kepercayaan
Orang yang senantiasa menepati janjinya maka ucapannya dapat dipercaya, sehingga orang tidak akan meragukan ucapan-ucapannya dan memberikan kepercayaan padanya. Misalnya teladan Rasulullah SAW : semasa hidupnya beliau merupakan orang yang selalu amanah, maka dari itu Khadijah binti Khuwailid tidak ragu untuk mempercayakan barang dagangannya kepada Rasulullah SAW. untuk dijual.
4. Menjadikan Allah dan Rasul sebagai teladan
Dalam (QS. Ar-Rum 30 ayat 6), Allah SWT. berfirman :
“Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”
Allah selalu menepati janji yang dia berikan kepada umatnya yang bertakwa dan taat kepada-Nya.
5. Menempati Surga Firdaus
Allah SWT. berfirman dalam (QS. Al-Mu’minun 23 ayat 8-11) :
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya, serta orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisii surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya.”
Dalam pengertian ayat diatas mengatakan, bahwa orang yang selalu menepati janji dan menjaga shalatnya merupakan orang yang akan mewarisi surga Firdaus, dan mereka kekal didalamnya.
6. Bukan golongan orang munafik
Orang yang suka ingkar janji dalam Islam termasuk kedalam golongan orang yang munafik, seperti yang dikatakan dalam hadits berikut :
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila dipercaya (di beri amanah) ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Termasuk golongan orang bertakwa
Allah SWT berfirman (QS. Ali Imran 3 ayat 76)
:
“Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.”
Menepati janji merupakan salah satu sifat orang yang bertakwa. Dan sesungguhnya Allah SWT. menyukai orang-orang yang bertakwa.
8. Tidak dimintai pertanggungjawaban baik di akhirat maupun di dunia
Allah SWT. berfirman dalam (QS. Al-Isra’ 17 ayat 34) :
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”
Dalam ayat tersebut ada kalimat yang mengatakan ‘dan penuhilah janji, karena janji itu dimintai pertanggungjawaban’, maksudnya adalah setiap janji yang dibuat lalu diingkari, kelak diakhirat janji tersebut akan dipertanyakan oleh malaikat dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas janji-janji yang tidak ditepati.
Sebagai muslim yang baik sebaiknya kita selalu mengikuti apa yang telah Allah turunkan dan ajarkan melalui sumber syariat Islam dan dasar hukum Islam. Dan akan lebih baik jika kita juga menjadikan kisah teladan Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dalam hidup, agar senantiasa berakhlak dan bersifat baik seperti beliau.
Naah, abi wa ummi mulai sekarang berhati-hatilah dalam mengucapkan janji. Berpikir dulu secara matang sebelum berjanji dan selalu kreatif dalam menenangkan anak. Tidak semua keinginannya harus kita penuhi. Dan kalau sudah berjanji harus ditepati ya, sesulit dan seberat apapun itu agar anak kita menjadi pribadi yang tepat janji. Mintalah anak untuk mengingatkan kita jika memang kita sudah berjanji. Agar tak jadi malapetaka di akhirat nanti. Jangan berjanji jika tidak mampu memenuhi. Wallahu a’lam bi ahshowab..[SA]
Sumber : dalamislam.com
Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI