Selasa, 08 Agustus 2017

Hal-Hal Kecil yang Mengusik Jiwa Anak


Oleh : Syaheed Asa

Bismillahirrohmaanirrohiim

Ayah bunda, menjadi keluarga harmonis atau lebih tepatnya sakinah adalah keinginan setiap rumah tangga. Bukan hanya ketenangan yang didapat namun lebih dari itu, rumah menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat cerdas bahkan sholih. Padahal kita berharap mereka kelak bisa menjdi pemimpin yang senantiasa bisa memberikan kenyamanan  ditengah-tengah umat apapun peran mereka.

Namun, ada hal-hal kecil lho yang bisa mengusik kenyamanan anak kita.  Sehingga membuat jiwanya yang masih berkembang juga haus ilmu dan kasih sayang terusik. Mudah menangis, gelisah, mudah marah rewel dan sebagainya bisa menjadi indikasi kegelisahan pikiran dan jiwanya.

Nah, berikut ada beberapa hal  "kecil" yang sering kita lakukan dan harus kita evaluasi dan perbaiki antara lain:

Membandingkan anak kita dengan anak yang lain, baik saudarnya sendiri maupun anak orang lain
Hal ini sering kita lakukan baik kita sadari ataupun tidak adalah membandingkan anak kita yang satu dengan yang lain atau dengan anak orang lain. "....Coba kamu seperti kakak..’’
"Hebat ya temenmu bisa begitu, kamu kapan…" dan lain sebagainya merupakan contoh kalimat membandingkan. Ini bisa mengusik jiwanya sehingga cenderung marah, rewel, bersikap cari perhatian disaat yang tidak tepat. Tidak jarang akhirnya memancing emosi dan membuat kita semakin jengkel. Padahal…kitalah yang telah memulai kegelisahan jiwanya. Entah dengan harapan perilaku ataupun prestasi nya bisa lebih baik ataupun menumpahkan kekesalan.

Bersikap tidak adil dalam memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan kebutuhan, usia dan tumbuh kembangnya.
Anak tak jarang uring-uringan karena  melihat atau merasa merasa kurang diperhatikan dan tidak di penuhi kebutuhannya secera adil oleh kita sebagai orang tua. Ini bisa mempengaruhi dirinya dalam beraktifitas. Cenderung enggan ketika diminta beramal sholih atau bertindak kasar terhadap saudara atau bahkan lingkungan sekitarnya.

Perilaku atau perkataan yang mengancam dan menakut-nakuti anak
Ini adalah hal yang juga masih sering kita lakukan . Dirinya yang semula bersemangat bermain tersenyum ceria, berubah menjadi cemberut bahkan menangis, cerewet. Berharap diriya bisa mandiri malah semakin besar ketergantungannya kepada kita karena takut ataupun tidak percaya diri.

Itu hanya  beberapa hal yang dapat membuat anak-anak kita tiba-tiba gelisah, sedih dan murung. Apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua ? 

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu :

Bangun komunikasi dengan anak. 
Mulailah sekarang jika belum terjadi komunikasi yang baik. Ketahuilah dengan baikhal-hal yang disukainya dan yang tidak disukainya. Komunikasi yang baik menjadi modal untuk mengetahui sebab kegelisahan dari anak kita. 

Ayah bunda selalu harus menambah ilmu tentang tumbuh kembang anak sesuai usia.
Baik jiwa dan fisiknya. Sesuai sudut pandang aqidah Islam tentunya. Karea Allah yang lebih tahu bagaimana menganai anak kita, pencipta alam semesta.
Ini sangat penting untuk bisa berlaku adil sesuai usia dan kebutuhannya. Banyaklah membaca, sharing dengan teman yang lebih berpengalaman.

Selalu melakukan evaluasi harian
Kehidupan yang sulit saat ini juga tak jarang gampang sekali memancing emosi dan menguji kesabaran ayah bunda. Kita pun jadi mudah tergelincir dan memberi contoh tidak baik bagi anak, mengeluarkan kata-kata yang justru membuat mereka semakin kecut jiwanya menghadapi kehidupan.

Sabar.
Klise tapi memang ini adalah salah satu kekuatan bagi muslim yang Allah pesankan untuk dimiliki ketika meghadapi gelombang naik turun kehidupan.
Semoga bermanfaat….Wallahu a’lam bi ashshowab (SA)

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)


Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI


0 komentar: