Selamat Datang di Homeschooling setara SD Penajam Paser Utara

Ahlan wa sahlan kepada ayah bunda dimanapun berada. Alhamdulillah bersua lagi di laman web homeschooling PPU setara SD, semoga ayah bunda mendapatkan banyak inspirasi kebaikan di dalamnya

Tertawa Itu Secukupnya

Islam adalah agama yang sempurna, semua aktifitas kehidupan pada diri manusia telah diatur didalamnya.

Kreasi Majalah dinding-mading ananda HSG PPU

Alhamdulillah hari ini siswa siswi HSG setara SD PPU tengah menyibukan diri bersama rekan-rekannya menyelesaikan tugas sesuai arahan dari ustadzah di sekolah

Manfaat Bangun di Awal Hari

Bangun diawal hari merupakan sebuah perjuangan yang berat dilakukan oleh sebagian orang. Terlebih yang aktifitas masuk kerja mereka dimulai pada pukul 08:00-09:00 pagi.

Stop Duplikasi Kekerasan Pada Anak

Ketika bersama ananda maupun melihat anak orang lain, terkadang terlihat perilaku mereka yang membuat kita tercengang dan segera mengintrospeksi diri dan lingkungan.

Kamis, 23 November 2017

Sifat Rasulullah SAW Sebagai Pendidik

Sumber gambar: google.com
Bismillah

Oleh : Syaheed Asa

Tidak di ragukan lagi bahwa Rasulullah SAW adalah suri tauladan utama dalam segala hal. Segala sisi dalam kehidupan Beliau sungguh sangat layak di ambil sebagai pelajaran. Termasuk bagaimana beliau mampu mendidik para sahabat dan kaum muslim umumnya. Mereka mampu menjadi ahli ibadah pada malam hari dan para penunggang kuda yang tangguh pada siang hari. Beliau pun telah terbukti mengubah kebiasaan dan peradaban arab zaman jahiliyah yang terbelakang menjadi masyarakat yang berpemikiran tinggi bahkan menjadi mercusuar dunia serta berakhlaqul kariimah. Pendidikan merupakan proses manusia untuk menjadi sempurna, kesempurnaan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Bagaimana sifat Rasulullah SAW sebagai pendidik dapat kita telusuri sebagai berikut:

# Kasih sayang

Wajib bagi seorang pendidik memiliki sifat kasih dan sayang pada anak didiknya. Ini yang akan mendekatkan hubungan dan mempercepat proses pencapaian pada tujuan pendidikan karena ketulusan yang di rasakan anak didik.

Rasulullah SAW memendekkan shalatnya karena mendengar tangis anak kecil di shaf belakang.
Anas bin Malik RA. pernah berkata : Saya tidak pernah melihat orang yang menyayangi keluarganya melebihi Rasulullah  SAW (HR. Muslim mengenai keagung-agungan dalam kitab kasih sayang beliau kepada anak kecil).

# Sabar

Kesabaran adalah bekal pendidik. Ibarat musafir yang hendak menuju suatu tempat tetapi tidak mempunyai bekal atau kehabisan bekal. Tanpanya pendidik bisa gagal sebelum sampai ke tujuan. Sepanjang perjalanan hidup Rasulullah Saw menggambarkan bagaimana kesabaran beliau dlam dakwah dan memebentuk karakteristik sahabat yang mulia.

# Cerdas


Hal ini dibutuhkan pendididk untuk menganalisis masalah objek didiknya yang sangat rumit. Menemukan jaln keluar utnuk setiap permasalahan yang rumit. Mengenali watak dan karakter anak didik yang berbeda-beda. Seluruh pengamat kepribadian Rasulullah SAW dan ‘ulama akidah telah sepakat bahwa Rasulullah SAW beserta Rasul-Rasul lain memepunyai sifat cerdas. 

# Tawadhu’

Kesombongan hanya akan menambah jarak antara dirinya dengan objek didiknya. Ketika ada jarak, pengaruh akan hilang.Rasulullah saw ketika bertemu anak-anak, beliaulah yang terlebih dahulu memberi salam. (HR. Bukhari)

Dari Anas RA. betkata : Saya tidak pernah melihat seorang laki-laki membisiki telinga Rasulullah SAW. Kemudian beliau baru memalingkan kepalanya ketika laki-laki tadi memalingkan kepalanya. Dan saya tidak melihat seorang laki-laki meraih tangan beliau, kemudian beliau baru melepaskannya ketika laki-laki tadi membiarkan tangannya. (HR. Abu Daud mengenai adab, adab Bergaul dengan cara yang baik). 

# Bijaksana

Pendidik harus berlapang dada dan bijaksana (hilm). Anas bin Malik RA. telah meriwayatkan: saya pernah berjalan dengan Rasulullah SAW dan beliau memakai selimut buatan Najran yang kulit luarnya kasar. Beliau di ketahui oleh orang Badui. Kemudian orang tersebut menarik selendang (Syal) Beliau dengan tarikan yang sangat kuat, sehingga saya melihat leher Rasulullah SAW meninggalkan bekas selimut akibat kuatnya tarikan tadi. Kemudian orang tersebut berkata : Wahai Muhammad, berikan kepadaku harta Allah yang kamu miliki. Beliau kemudian menoleh kepadanya lalu tertawa, kemudian memerintahkan untuk memberikan kepadanya (HR. Bukhari).

# Pemberian Maaf

Ibnu Syihab menuturkan perihal tindakan Rasul terhadap orang yang telah menyihirnya:
“Bahwa Rasulullah SAW, telah di guna-guna seperti itu (sihir), Beliau tidak membunuh orang yang melakukannya dan orang itu adalah ahli kitab (Yahudi)”. (HR. Bukhari).
Dan masih banyak lagi hadist yang menggambarkan sifat beliau yang pemaaf.

Kepribadian yang kuat

Seorang pendidik haruslah mempunyai kepribadian yang kuat, tidak cacat dan diragukan agar mempunyai pengaruh terhadap anak didiknya.

Yakin terhadap tugas pendidikan


Bisa dikatakan bahwa seorang pendidik haruslah memiliki keyakinan(iman), kecintaan terhadap tugasnya dan fokus terhadap pembinaan kepribadian anak didiknya.[SA]

Di sadur dari ‘Mendidik Anak Beraqidah kokoh’, , DR. Mukhotim El Moekry


Like dan Share : FB Homeschooling PPU

Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)



Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Selasa, 21 November 2017

Aku Cemburu


Bismillah

Oleh: Syaheed Asa

Di antara perasaan yang di miliki manusia adalah rasa cemburu. Perasaan adalah perasaan yang kuat yang tidak seorang pun yang bisa bebas darinya.  Banyak kondisi yang memicu kecemburuan pada anak. Entah karena dia tidak mendapat apa yang seharusnya menjadi haknya atau karena anak merasa di abaikan. 

Salah satu contoh sedehana adalah ketika lahir adiknya. Secara fitrah akan timbul perasaan khawatir dalam dirinya merasa di sisihkan, marah di ambil posisinya . Terkadang ia menunjukan langsung perasaan cemburu tersebut. Seperti perilaku yang kita anggap sebagai ‘cari perhatian’, biasanya bisa memakai celana sendiri tiba-tiba selalu ingin di pakaikan, tiba-tiba ingin di suapi, bahkan ada yang sengaja membuat dirinya terluka dan perilaku lainnya.

Ada pula anak yang tidak menunjukkan rasa cemburunya secara langsung. Namun ia tetap berlaku baik, terlihat menyayangi adiknya sembari ia berharap ayah dan ibu akan tetap cinta kepadanya. Namun rasa cemburu itu muncul dalam bentuk yang lain misalnya memukul anak kecil yang lain, merusak mainan adiknya, sering bermimpi buruk/ mengigau dalam tidurnya dan sebagainya.

Bagaimana agar anak kita terlindung  dari rasa cemburu  kepada orang lain ? Cara terbaik adalah dengan ayah ibu harus menampakkan kecintaan  kepadanya dan tidak malah mengabaikannya. Dengan anggapan dia ‘hanya’ mencari perhatian bahkan mungkin ikut membencinya karena sikap protesnya. Sikap ini akan semakin memunculkan rasa cemburunya. Pahamilah bahwa dia sedang cemburu dan segera berikan perhatian yang memang dia butuhkan. Mendorongnya  untuk ikut serta dan menaruh perhatian pada adiknya, bermain dengannya serta tidak lupa untuk selalu memeluk dan menciumnya. Ada lagi yang bisa kita lakukan yaitu mengalokasikan waktu khusus bersama, entah  untuk mengembangkan hobi dan kreatifitasnya ataupun mengunjungi teman-temannya.

Ada pula kondisi lain yang menyebabkan anak cemburu yaitu ketika ia merasa di perlakukan dengan tidak adil. Ayah atau ibu kadang melebihkan anak yang satu di banding dengan anak yang lain karena alasan tertentu. Misalnya melebihkan anak laki-laki di banding anak perempuan, atau sebaliknya. Melebihkan anak yang satu dari anak yang lainnya yang sama-sama perempuan atau sama-sama laki-laki. Sehingga menimbulkan pertengkaran di kalangan anak-anak.

Membandingkan keburukan di antara anak-anak bahkan memberi gelar yang tidak baik di antara mereka, Membelikan mainan hanya untuk salah satu anak atau sebagiannya misal karena pertimbangan usia atau karakter . Ayah ibu juga terkadang mudah memaafkan satu anak tapi tidak yang lain. Ini semua adalah contoh hal-hal yang bisa membangkitkan kecemburuan. Sudah selayaknya kita di pandu dengan bimbingan Rasulullah SAW.

Dalam hal pemberian Rasulullah Saw bersabda :“Berlaku samalah diantara anak-anak kalian dalam hal pemberian”. (HR. Sa’id nin Manshur)

Anas RA menceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang menemui Rasul SAW, lalu datang anak laki-lakinya dan ia dudukkan di pahanya. Kemudian datang anak perempuannya dan ia dudukkan di depan dia. Maka Rasulullah saw bersabda :
“Tidakkkah engkau menyamakan diantar keduanya?”
-       
     Adapun melebihkan anak laki-laki dari anak perempuan , maka hal itu dilarang dalam syariat. Di katakan sebagai tradisi jahiliyah. Allah SWT berfirman :



“ Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, di sebabkan buruknya berita yang di sampaikan kepadanya. Apakah dia kan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya hidup-hidup ke dalam tanah? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. (TQS An Nahl [16]: 59)

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Anas bin Malik RA. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Siapa saja yang memelihara dan memenuhi segala kebutuhan kedua anak perempuannya sehingga keduanya baligh maka ia akan datang pada hari kiamat di mana aku dan dia seperti dua jariku ini (beliau merapatkan jari-jarinya). (HR Muslim)

Demikian lah semoga kita di mudahkan dalam mengasuh dan mendidik anak kita untuk menjadi generasi gemilang sesuai bimbingan Rasulullah SAW. [SA]

Aamiin

Sumber : Di sari dari buku dasar-dasar mendidik anak usia 1-10 tahun, Najah as-Sabatin


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Senin, 20 November 2017

Tak Ada Alasan Bagi Kita


Bismillah

Suatu hari seorang guru diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar dikelas A, karena guru kelasnya sedang tidak ada. Namun guru itu menolak karena berbagai alasan. Maka dengan terpaksa guru itu pun masuk untuk mengajar di kelas A. Pada saat proses pelajaran berlangsung, seorang anak berkata tak mau ikut belajar dan langsung keluar, saat di tanya dia tak mau menjawab dan malah marah, minta untuk tidak di ganggu (dengan nada ketus). Esok harinya guru itu bertanya kembali pada anak itu. Namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Hanya saja dari informasi wali kelas dan beberapa guru bahwa anak itu memang mut-mutan dan ingin selalu di perhatikan. Jika tidak di turuti kemauannya dia langsung ngambek dan bahkan bisa melukai temannya.

Setelah beberapa minggu, Alhamdulillah anak itu sangat menampakkan perubahan yang baik, yaitu mulai bisa mengontrol diri, lebih semangat belajar untuk bisa mendapat hasil yang baik. Why? Karena gurunya selalu mendoakan dan pada saat penyambutan gurunya menyambut dengan penuh semangat dan senyum, serta memberi motivasi untuk selalu berbuat kebaikan.

“Demi Allah, apabila Allah telah memberikan hidayah kepada seseorang dengan  perantaraanmu maka hal itu lebih baik bagimu daripada memperoleh beberapa ekor onta merah”. (HR BUKHARI)

Wahai orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, ikhlaskan niat anda hanya untuk Allah, baik dalam ucapan maupun tindakan. Kerahkanlah kemampuan anda untuk mendidik anak-anak tersebut dengan pendidikan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Agungkan perintah Allah dalam jiwa mereka. Tanamkan aqidah yang benar serta peringatkan mereka dari perbuatan mungkar. Tanamkan rasa

cinta kepada Allah dalam hati mereka, serta beramal untuk mencari ridha Allah dan mengikuti sunnah Rasul. Ajarkan pada mereka perilaku orang-orang mulia dan suri tauladan dari para pemuda sahabat Rasulullah. 


Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. TQS. Hud 11: 88)

Berikan kabar gembira dan harapan pahala dari Allah serta doa dari ayah dan ibu. Jadikanlah perkataan, perbuatan, dan semua perilaku kita sebagai teladan terbaik bagi mereka. Ingatlah bahwa semua tingkah laku kita sangat berpengaruh pada mereka. Siapa yang memberikan contoh kebaikan, baginya pahala kebaikan dan pahala orang yang melakukannya hingga hari kiamat. [Eka]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Guru yang di Rindukan


Bismillah

Wahai diriku, aku adalah hamba Allah terbaik dan Allah telah memilihku.
Wahai diriku, aku adalah guru yang terpilih bukan karena terpaksa, menjadi guru adalah panggilan jiwa.

Tapi apa yang terjadi wahai diriku. 
Aku melihat diriku yang saat itu datang terlambat, tergopoh-gopoh masuk kelas dan tak sempat menyapa satu per satu anak, serta tak sempat senyum karena masih ada masalah yang belum selesai.

Wahai diriku,  sedih aku melihat diriku yang demikian.
Wahai diriku, aku  pun melihat diriku yang tersenyum bahagia penuh ikhlas.
Saat aku datang lebih pagi dari anak-anak, menyambut mereka di depan gerbang, dengan tampilan terbaik, menyapa dengan senyuman.

Wahai diriku, takdir ini adalah takdir yang indah dari Allah.
Wahai diriku, jadilah  guru yang terbaik, guru yang penuh semangat, dan guru yang penuh kasih sayang. 
Sehingga pantas untuk di rindukan Allah dan di rindukan anak-anak.

Ketika mendapat kesan guru yang dirindukan tentu akan berdampak positif terhadap semangat dan motivasi mengajar serta mendidik, perasaan terharu karena sebegitu perhatian anak didik kepada kehadiran kita akan menjadi penyemangat ketika rasa jenuh melanda. Selain itu, respon yang baik dari anak didik juga akan terus mendorong kita untuk selalu berusaha mengembangkan berbagai metode pembelajaran di setiap pertemuan. Begitu juga bagi siswa, perjumpaan yang selalu dinantikan akan membuat siswa mengikuti pelajaran kita setulus hati, merasa enjoy dan tidak terbebani dengan rumus-rumus atau hafalan berbagai pelajaran. Dengan begitu tidak ada lagi guru yang stres menghadapi peserta didik yang dianggap susah diatur mengikuti pelajaran. Juga tak ada siswa yang merasa terpaksa di ruang kelas dengan hanya kelihatan menghadirkan raganya namun jiwanya ke mana-mana. Jika hal tersebut dapat terwujud tentu akan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Jika kita telah menjadi sosok yang di rindukan anak didik, maka proses mengajar dan mendidik pun terasa lebih harmonis lebih dari sebuah rutinitas menggugurkan kewajiban pertemuan di kelas semata. Tidak hanya pelajaran yang di sampaikan diterima dengan penuh antusias, tapi hal-hal positif berkaitan pembentukan karakter pun akan  di teladani oleh mereka. Semoga kita semua bisa menjadi sosok guru yang dirindukan dan membawa perubahan baik dari segi akademis maupun karakter anak-anak-anak didik kita. Aamiin.

Teringat sebuah lagu lama yang berjudul “Trima kasih Guru

Kita jadi pintar menulis dan membaca
Kar’na siapa?.......
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Dari siapa?
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita bisa pandai dibimbing Bu Guru
Guru bak pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara……

Maka seorang guru pantas untuk masuk surga… insya Allah

Guru, digugu dan ditiru, begitu kata pepatah lama. Profesi guru berada di posisi terdepan dalam mendidik generasi masa depan bangsa, bagaimana kompetensi dan karakter masyarakat di masa depan merupakan hasil dari bagaimana seorang guru mendidik di masa sekarang. Dan semua itu akan tercapai jika orang tua dan guru saling berkolaborasi. [Eka]


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI