Senin, 20 November 2017

Guru yang di Rindukan


Bismillah

Wahai diriku, aku adalah hamba Allah terbaik dan Allah telah memilihku.
Wahai diriku, aku adalah guru yang terpilih bukan karena terpaksa, menjadi guru adalah panggilan jiwa.

Tapi apa yang terjadi wahai diriku. 
Aku melihat diriku yang saat itu datang terlambat, tergopoh-gopoh masuk kelas dan tak sempat menyapa satu per satu anak, serta tak sempat senyum karena masih ada masalah yang belum selesai.

Wahai diriku,  sedih aku melihat diriku yang demikian.
Wahai diriku, aku  pun melihat diriku yang tersenyum bahagia penuh ikhlas.
Saat aku datang lebih pagi dari anak-anak, menyambut mereka di depan gerbang, dengan tampilan terbaik, menyapa dengan senyuman.

Wahai diriku, takdir ini adalah takdir yang indah dari Allah.
Wahai diriku, jadilah  guru yang terbaik, guru yang penuh semangat, dan guru yang penuh kasih sayang. 
Sehingga pantas untuk di rindukan Allah dan di rindukan anak-anak.

Ketika mendapat kesan guru yang dirindukan tentu akan berdampak positif terhadap semangat dan motivasi mengajar serta mendidik, perasaan terharu karena sebegitu perhatian anak didik kepada kehadiran kita akan menjadi penyemangat ketika rasa jenuh melanda. Selain itu, respon yang baik dari anak didik juga akan terus mendorong kita untuk selalu berusaha mengembangkan berbagai metode pembelajaran di setiap pertemuan. Begitu juga bagi siswa, perjumpaan yang selalu dinantikan akan membuat siswa mengikuti pelajaran kita setulus hati, merasa enjoy dan tidak terbebani dengan rumus-rumus atau hafalan berbagai pelajaran. Dengan begitu tidak ada lagi guru yang stres menghadapi peserta didik yang dianggap susah diatur mengikuti pelajaran. Juga tak ada siswa yang merasa terpaksa di ruang kelas dengan hanya kelihatan menghadirkan raganya namun jiwanya ke mana-mana. Jika hal tersebut dapat terwujud tentu akan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Jika kita telah menjadi sosok yang di rindukan anak didik, maka proses mengajar dan mendidik pun terasa lebih harmonis lebih dari sebuah rutinitas menggugurkan kewajiban pertemuan di kelas semata. Tidak hanya pelajaran yang di sampaikan diterima dengan penuh antusias, tapi hal-hal positif berkaitan pembentukan karakter pun akan  di teladani oleh mereka. Semoga kita semua bisa menjadi sosok guru yang dirindukan dan membawa perubahan baik dari segi akademis maupun karakter anak-anak-anak didik kita. Aamiin.

Teringat sebuah lagu lama yang berjudul “Trima kasih Guru

Kita jadi pintar menulis dan membaca
Kar’na siapa?.......
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Dari siapa?
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita bisa pandai dibimbing Bu Guru
Guru bak pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara……

Maka seorang guru pantas untuk masuk surga… insya Allah

Guru, digugu dan ditiru, begitu kata pepatah lama. Profesi guru berada di posisi terdepan dalam mendidik generasi masa depan bangsa, bagaimana kompetensi dan karakter masyarakat di masa depan merupakan hasil dari bagaimana seorang guru mendidik di masa sekarang. Dan semua itu akan tercapai jika orang tua dan guru saling berkolaborasi. [Eka]


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

0 komentar: