Minggu, 20 Agustus 2017

Materi WA Parenting HSG PPU 02 - Anak usia dini dalam tumbuh kembang lanjutan

Diskusi Group WA Parenting HSG PPU #02 (Lanjutan pertanyaan)


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد للّهِ الواحد القهار، المتكبر الجبار ذي الجلال والإكرام، هو الخالق المدبر و هو على كل شيء قدير. والصلاة والسلام على سيد المرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه، ومن دعا بدعوته و إلتزم بطريقته وجعل العقيدة الإسلامية أساسا لفكرته. أما بعد



🌸 Assalamualaikum wa rahmatullah. Alhamdulillah 'ala kulli haal, berjumpa dalam diskusi ilmu, semoga ayah bunda dalam keadaan sehat dan dalam ridho Allah. Kepada Allah jua tempat bersyukur. Mari kita mulai dengan doa majlis, biridho lillahi ta'alaa alfatihah.

Insyaallah pekan diskusi masih tetap dengan tema ANAK USIA DINI DALAM TUMBUH KEMBANG. Bagi yang bertanya silahkanan dilayangkan via admin dengan format
🌸 Nama ayah bunda/ nama anak dan usia/ pertanyaan

---------------------
Pertanyaan #4

Assalmu'alaikum. Usadzah.., anak saya kecanduan nonton kartun Dodo hingga lihat tv di tempat tidurnya sangat girang. Awalnya supaya bisa menenangkan kalau si kakak rewel tapi kok jadinya hanya kartun Dodo yang menarik dan tidak suka di ajak berbicara terlebih kepada orang di luar rumh. Bagaimana cara mengatasinya?

Jawaban:

Waalaikumussalam wr wb

Alhamdulillah hari ini masih diberi kesempatan membersamai ayah bunda dalam majelis mulia ini, semoga kita semua dalam perlindungan terbaik. aamiin ya Robbal 'alamin.

Salah satu dampak tontonan memang demikian, indra penglihatan anak lebih terstimulasi dan akan mempengaruhi otaknya sehingga perhatiannya akan selalu pada tontonan. Jika ayah bunda tidak bisa membatasi maka anak akan merasa nyaman dengan TV, apalagi tanpa pendampingan untuk merespon pemahaman-pemahanam yang ananda dapatkan dari TV.

Jika anak sudah TV eduction maka akan mengganggu konsentrasi belajar dan akan merusak fokus. Anak akan sulit mendengarkan panggilan ortu dan nasehat2. 

Sebaiknya anak usia dini tidak membutuhkan TV, jika tidak bisa dihindari maka di batasi baik tontonan maupun lamanya ia menonton.

Sisi lain anak juga butuh kegiatan dalam pembelajarannya, maka ayah bunda harus dibuatkan program yang lebih menarik dari program yang ditayangkan di channel-channel TV.

✅Wallahu a'lam bishshowab✅

----------------------------------
Pertanyaan #5

Assalamualaikum wr wb..., Ustadzah pada usia berapa dan Bagaimanakah sikap dan bahasa yang tepat untuk mengajarkan batasan aurat dan menutup aurat pada anak usia 0-6 tahun?

Jawaban:

Waalaikumussalam wr wb

Memgajarkan tentang aurat itu sedini mungkin, namun untuk dorongan mengamalkan usia 4 tahun karena ananda di usia ini dikenalkan untuk mandiri dan disiplin terhadap apa yang sudah dia tahu. 

Larangan menampakkan aurat harus sudah selesai di usia 7 tahun, karena usia ini ananda tidak boleh masuk hayatul khash (kamar) orang tua di 3 waktu aurat, yakni (saat menjelang sholat shubuh, saat istirahat di siang hari dan waktu malam setelah  isya)

Syariat tiga waktu aurat ini ananda sudah memahami dan mengamalkan tentang aurat.

✅Wallahu a'lam bishshowab✅

----------------
Feedback

Bagaimn cara mengatasi ananda agar kembali suka bermain normalnya batita yang lain, apakah dengan cara menghilangkan menonton tv? umur berapa boleh menonton tv? Terima kasih atas penjelasannya ustadzah

Jawaban:

Mengatasinya, bisa TVnya ditiadakan tapi diganti dengan program yang lebih menarik. Bisa jadi awalnya sulit tapi anak usia dini sejatinya sangat mudah dialihkan.

Kalau orang tua bisa membatasi silahkan lakukan. Hanya kalau anak usia dini itu punya banyak strategi meluruhkan hati orang tua agar keinginanya terpenuhi, maka di sisi ini orang tua harus istiqamah.

TV bisa diberi jika anak sudah paham kepentingannya.

✅Wallahu a'lam bishshowab✅

-----------------
Pertanyaan #6

Assalamu'alaikum...Ustadzah, seperti penjelasan lalu setiap anak itu unik dgn bawaan karakter sendiri,terkadang guru di sekolah itu suka membanding-bandingkan anak yang sopan, tidak aktif dan tidak bikin repot bu guru dengan anak yang aktif sehingga terkesan tidak sopan dan suka bikin repot gurunya. Terlebih guru di sekolah itu tidak mau tahu tentang anak didiknya. Anak saya sudah duduk di bangku SD. 

Anak saya itu menjadi malas untuk sekolah karena sudah minder, terlebih lagi jika ada PR yang tidak bisa dikerjakannya. Anak saya itu dari kecil sudah di hina dan di remehkan oleh tantenya, jadi rasa minder itu luar biasa merasuk dalam dirinya. Padahal di rmh sudah saya motivasi dan katakan bahwa yang membedakan itu bukan dari fisikny tapi ketakwaan individunya.  Kalau masih ada orang tuanya dia masih bisa mentolerir rasa mindernya, tapi pernah suatu ketika dia tinggal berbeda kota dengan orangtunya dia menjadi uring-uringan tidak bersemangat sekolah. 

Bagaimana cara mengembalikan kepercayaan dirinya agar dia tidak minder dan siap utk menghadapi ujian hidup disaat ortunya sdh tdk ada didunia?

Jawaban

Waalaikumussalam wr wb


Karena anak itu unik makanya orang tua harus benar-benar mendidik anak sesuai dengan tumbuh kembang dan konsep pendidikan yang sudah diajarkan Islam kepada kita.

Jika sekolah hanya membuat anak jadi rusak kepribadiannya, lebih anak tadi tidak di sekolahkan, di didik sendiri oleh orang tua jauuuh lebih baik bagi anak, setidaknya hingga anak usia 10 tahun.

Di sinilah pentingnya kita memahami apa tujuan mendidik anak yang merupakan tanggung jawab orang tua, sekolah hanya membantu. 

Bila sekolah tidak bisa membantu lantas untuk apa anak di sekolahkan. Maka pilihan sekolah, pilihan guru, pilihan kurikulum merupakan perhatian serius dari ayah dan bunda sebagai bagian tanggung jawab yang agung. 

Mengatasi keminderan ananda karena pola asuh dan pola didik yang salah di masa lalu memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa juga, insya Allah bisa hanya butuh kesabaran.

Hal yang perlu dilakulan saat ini:
  1. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak di rumah.
  2. Memberikan lingkungan yang baik termasuk sekolah
  3. Memberikan pendisikan terbaik sesuai konsep islam
✅Wallahu a'lam bishshowab✅

-----------
Pertanyaan #7

Assalamu'alaikum...Mohon tips dari ustadzah agar saat kesal dan marah orang tua tidak melampiaskan kekesalan dan kemarahannya kepada anak?

Jawaban:

Waalaikumussalam wr wb

Beberapa tips berikut mungkin bisa dilakukan ayah bunda:
  1. Memahami tumbuh kembang anak bahwa anak di usia itu tidak memahami makna marah selain ayahnya membencinya.
  2. Selalu ingat syariah Islam bahwa haram hukumnyam mendidik dalam keadaan marah
  3. Sebelum marah istighfar dulu nggih...he he
  4. Setelah itu silahkan duduk sesaat
✅Wallahu a'lam bishshowab✅

----------
⁠⁠⁠⁠⁠🔐🔐 BREAK 

Alhamdulillah wa Jazakillah kepada ustadzah Yanti Tanjung atas waktu dan ilmunya, semoga menjadi amal yang mulia disisi Allah. Mari kita tutup dengan doa:

الحمد لله رب العالمين
نستغفر الله العظيم

سبحانك اللهم وبحمدك نشهد أن لا إله إلا أنت. نستغفرك ونتوب إليك

Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-MU kami bersaksi tiada Tuhan kecuali Engkau. Kami memohon ampunan-MU dan bertaubat pada-MU

Wassalamualaikum wa rahmatullah
-------------
Catatan:
Bagi ayah bunda yang menginginkan bergabung di group wa Parenting HSG PPU silahkan menghubungi no telp/ wa admin yang tertera di bawah artikel ini atau bisa juga dengan mengisi form online di link Daftar Group WA Parenting

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

0 komentar: