Selamat Datang di Homeschooling setara SD Penajam Paser Utara

Ahlan wa sahlan kepada ayah bunda dimanapun berada. Alhamdulillah bersua lagi di laman web homeschooling PPU setara SD, semoga ayah bunda mendapatkan banyak inspirasi kebaikan di dalamnya

Tertawa Itu Secukupnya

Islam adalah agama yang sempurna, semua aktifitas kehidupan pada diri manusia telah diatur didalamnya.

Kreasi Majalah dinding-mading ananda HSG PPU

Alhamdulillah hari ini siswa siswi HSG setara SD PPU tengah menyibukan diri bersama rekan-rekannya menyelesaikan tugas sesuai arahan dari ustadzah di sekolah

Manfaat Bangun di Awal Hari

Bangun diawal hari merupakan sebuah perjuangan yang berat dilakukan oleh sebagian orang. Terlebih yang aktifitas masuk kerja mereka dimulai pada pukul 08:00-09:00 pagi.

Stop Duplikasi Kekerasan Pada Anak

Ketika bersama ananda maupun melihat anak orang lain, terkadang terlihat perilaku mereka yang membuat kita tercengang dan segera mengintrospeksi diri dan lingkungan.

Sabtu, 23 Desember 2017

Hadirilah Sosialisasi Membaca dan Menghafal Al Qur'an Metode UMMI

Bismillah


Sebagai upaya membangun kualitas pendidikan dan ketaqwaan generasi  penerus di wilayah Penajam Paser Utara, Homeschooling Setara SD PPU bekerja sama dengan UMMI Daerah wilayah Balikpapan (salah 1 cabang dari UMMI Foundation) akan melaksanakan sosialisasi cara membaca Al Qur'an metode UMMI pada hari ahad, 24 desember 2017 bertempat di Mushola Samsat Darus Shofah yang beralamat di Jl.Propinsi KM 4,5 Kel.Nenang Kec.Penajam.

Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi bapak/ibu guru, ustadz/ustadzah, orang tua serta masyarakat umum untuk mengenal salah satu metode membaca Al Qur'an yang kini populer dijalankan di beberapa PAUD,TPA, TPQ, SD,SMP, SMA, Majelis Ta'lim hingga lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta di beberapa daerah. Untuk lebih mengenal metode UMMI bapak/ibu bisa mengunjungi web resmi di link UMMI Foundation .

Semoga Allah SWT menjadikan kita ke dalam golongan orang-orang yang mencintai Al Qur'an serta dapat menyiapkan generasi terbaik dambaan umat yang dekat dengan Al Qur'an, berakhlakul karimah serta senantiasa menjadi kebaikan dimanapun mereka berada aamiin ya robbal 'alamin.[FA]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Jumat, 08 Desember 2017

Murotal Juz 30 suara anak-anak


Bismillah

Alhamdulillah atas izin Allah SWT tim admin Homeschooling setara SD PPU mendapat kemudahan untuk mengumpulkan bacaan murotal ananda Cece Azrila juz 30 dari sebuah channel di youtube (Sahabat Qurani), mengingat nada dan suaranya familiar dengan nada anak-anak di HSG, semoga bisa menjadi washilah kemudahan ananda untuk bisa menguasai juz 30 lebih mudah dan tepat waktu (1 tahun) aamiin, meskipun dilapangan beberapa ananda telah mampu menghafalkan juz 30 dalam hitungan bulan, alhamdulillah.

Semoga semakin membuat para orang tua, terutama ayah bunda semakin bersemangat untuk bisa menghafal bersama ananda di rumah. Dari pengalaman kami, orang tua yang telah memiliki hafalan al Qur'an di rumah maka waktu hafalan ananda semakin cepat dan lebih berkualitas, silakan diunduh dan di perdengarkan di rumah sepanjang waktu agar melekat di hati ananda. Tak lupa kami mengucapkan rasa jazakumullah khoiron katsir kepada admin youtube sahabat Qurani yang telah menyediakan file murotal dalam bentuk video. Semoga menjadi amal jariyah kepada semua pihak yang memudahkan generasi masa depan untuk menjadi para penjaga al Qur'an aamiin ya robbal 'alamin. [FA]


Berikut link untuk mengunduh filenya, selamat mendengarkan:

01.Surah Al-Fatihah

78. Surah An-Naba
79.Surah An-Nazi'at
80.Surah 'Abasa
81.Surah At-Takwir
82.Surah Al-Infithor
83.Surah Al-Muthofifin
84.Surah Al-Insyiqoq
85.Surah Al-Buruj
86.Surah At Thoriq
87.Surah Al-A'la
88.Surah Al-Ghosiyah
89.Surah Al-Fajr
90.Surah Al-Balad
91.Surah Asy-Syams
92.Surah Al-Lail
93.Surah Ad-Dhuha
94.Surah Al-Insyiroh
95.Surah At-Tiin
96.Surah Al-Alaq
97.Surah Al-Qadr
98.Surah Al-Bayinah
99.Surah Al-Zalzalah
100.Surah Al-Adiyat
101.Surah Al-Qori'ah
102.Surah At-Takatsur
103.Surah Al-Ashr
104.Surah Al-Humazah
105.Surah Al-Fiil
106.Surah Al-Quraisy
107.Surah Al-Ma'un
108.Surah Al-Kautsar
109.Surah Al-Kafirun
110.Surah An-Nashr
111.Surah Al-Lahab
112.Surah Al-Ikhlas
113.Surah Al-Falaq
114.Surah An-Naas


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)
      
Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Kamis, 23 November 2017

Sifat Rasulullah SAW Sebagai Pendidik

Sumber gambar: google.com
Bismillah

Oleh : Syaheed Asa

Tidak di ragukan lagi bahwa Rasulullah SAW adalah suri tauladan utama dalam segala hal. Segala sisi dalam kehidupan Beliau sungguh sangat layak di ambil sebagai pelajaran. Termasuk bagaimana beliau mampu mendidik para sahabat dan kaum muslim umumnya. Mereka mampu menjadi ahli ibadah pada malam hari dan para penunggang kuda yang tangguh pada siang hari. Beliau pun telah terbukti mengubah kebiasaan dan peradaban arab zaman jahiliyah yang terbelakang menjadi masyarakat yang berpemikiran tinggi bahkan menjadi mercusuar dunia serta berakhlaqul kariimah. Pendidikan merupakan proses manusia untuk menjadi sempurna, kesempurnaan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Bagaimana sifat Rasulullah SAW sebagai pendidik dapat kita telusuri sebagai berikut:

# Kasih sayang

Wajib bagi seorang pendidik memiliki sifat kasih dan sayang pada anak didiknya. Ini yang akan mendekatkan hubungan dan mempercepat proses pencapaian pada tujuan pendidikan karena ketulusan yang di rasakan anak didik.

Rasulullah SAW memendekkan shalatnya karena mendengar tangis anak kecil di shaf belakang.
Anas bin Malik RA. pernah berkata : Saya tidak pernah melihat orang yang menyayangi keluarganya melebihi Rasulullah  SAW (HR. Muslim mengenai keagung-agungan dalam kitab kasih sayang beliau kepada anak kecil).

# Sabar

Kesabaran adalah bekal pendidik. Ibarat musafir yang hendak menuju suatu tempat tetapi tidak mempunyai bekal atau kehabisan bekal. Tanpanya pendidik bisa gagal sebelum sampai ke tujuan. Sepanjang perjalanan hidup Rasulullah Saw menggambarkan bagaimana kesabaran beliau dlam dakwah dan memebentuk karakteristik sahabat yang mulia.

# Cerdas


Hal ini dibutuhkan pendididk untuk menganalisis masalah objek didiknya yang sangat rumit. Menemukan jaln keluar utnuk setiap permasalahan yang rumit. Mengenali watak dan karakter anak didik yang berbeda-beda. Seluruh pengamat kepribadian Rasulullah SAW dan ‘ulama akidah telah sepakat bahwa Rasulullah SAW beserta Rasul-Rasul lain memepunyai sifat cerdas. 

# Tawadhu’

Kesombongan hanya akan menambah jarak antara dirinya dengan objek didiknya. Ketika ada jarak, pengaruh akan hilang.Rasulullah saw ketika bertemu anak-anak, beliaulah yang terlebih dahulu memberi salam. (HR. Bukhari)

Dari Anas RA. betkata : Saya tidak pernah melihat seorang laki-laki membisiki telinga Rasulullah SAW. Kemudian beliau baru memalingkan kepalanya ketika laki-laki tadi memalingkan kepalanya. Dan saya tidak melihat seorang laki-laki meraih tangan beliau, kemudian beliau baru melepaskannya ketika laki-laki tadi membiarkan tangannya. (HR. Abu Daud mengenai adab, adab Bergaul dengan cara yang baik). 

# Bijaksana

Pendidik harus berlapang dada dan bijaksana (hilm). Anas bin Malik RA. telah meriwayatkan: saya pernah berjalan dengan Rasulullah SAW dan beliau memakai selimut buatan Najran yang kulit luarnya kasar. Beliau di ketahui oleh orang Badui. Kemudian orang tersebut menarik selendang (Syal) Beliau dengan tarikan yang sangat kuat, sehingga saya melihat leher Rasulullah SAW meninggalkan bekas selimut akibat kuatnya tarikan tadi. Kemudian orang tersebut berkata : Wahai Muhammad, berikan kepadaku harta Allah yang kamu miliki. Beliau kemudian menoleh kepadanya lalu tertawa, kemudian memerintahkan untuk memberikan kepadanya (HR. Bukhari).

# Pemberian Maaf

Ibnu Syihab menuturkan perihal tindakan Rasul terhadap orang yang telah menyihirnya:
“Bahwa Rasulullah SAW, telah di guna-guna seperti itu (sihir), Beliau tidak membunuh orang yang melakukannya dan orang itu adalah ahli kitab (Yahudi)”. (HR. Bukhari).
Dan masih banyak lagi hadist yang menggambarkan sifat beliau yang pemaaf.

Kepribadian yang kuat

Seorang pendidik haruslah mempunyai kepribadian yang kuat, tidak cacat dan diragukan agar mempunyai pengaruh terhadap anak didiknya.

Yakin terhadap tugas pendidikan


Bisa dikatakan bahwa seorang pendidik haruslah memiliki keyakinan(iman), kecintaan terhadap tugasnya dan fokus terhadap pembinaan kepribadian anak didiknya.[SA]

Di sadur dari ‘Mendidik Anak Beraqidah kokoh’, , DR. Mukhotim El Moekry


Like dan Share : FB Homeschooling PPU

Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)



Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Selasa, 21 November 2017

Aku Cemburu


Bismillah

Oleh: Syaheed Asa

Di antara perasaan yang di miliki manusia adalah rasa cemburu. Perasaan adalah perasaan yang kuat yang tidak seorang pun yang bisa bebas darinya.  Banyak kondisi yang memicu kecemburuan pada anak. Entah karena dia tidak mendapat apa yang seharusnya menjadi haknya atau karena anak merasa di abaikan. 

Salah satu contoh sedehana adalah ketika lahir adiknya. Secara fitrah akan timbul perasaan khawatir dalam dirinya merasa di sisihkan, marah di ambil posisinya . Terkadang ia menunjukan langsung perasaan cemburu tersebut. Seperti perilaku yang kita anggap sebagai ‘cari perhatian’, biasanya bisa memakai celana sendiri tiba-tiba selalu ingin di pakaikan, tiba-tiba ingin di suapi, bahkan ada yang sengaja membuat dirinya terluka dan perilaku lainnya.

Ada pula anak yang tidak menunjukkan rasa cemburunya secara langsung. Namun ia tetap berlaku baik, terlihat menyayangi adiknya sembari ia berharap ayah dan ibu akan tetap cinta kepadanya. Namun rasa cemburu itu muncul dalam bentuk yang lain misalnya memukul anak kecil yang lain, merusak mainan adiknya, sering bermimpi buruk/ mengigau dalam tidurnya dan sebagainya.

Bagaimana agar anak kita terlindung  dari rasa cemburu  kepada orang lain ? Cara terbaik adalah dengan ayah ibu harus menampakkan kecintaan  kepadanya dan tidak malah mengabaikannya. Dengan anggapan dia ‘hanya’ mencari perhatian bahkan mungkin ikut membencinya karena sikap protesnya. Sikap ini akan semakin memunculkan rasa cemburunya. Pahamilah bahwa dia sedang cemburu dan segera berikan perhatian yang memang dia butuhkan. Mendorongnya  untuk ikut serta dan menaruh perhatian pada adiknya, bermain dengannya serta tidak lupa untuk selalu memeluk dan menciumnya. Ada lagi yang bisa kita lakukan yaitu mengalokasikan waktu khusus bersama, entah  untuk mengembangkan hobi dan kreatifitasnya ataupun mengunjungi teman-temannya.

Ada pula kondisi lain yang menyebabkan anak cemburu yaitu ketika ia merasa di perlakukan dengan tidak adil. Ayah atau ibu kadang melebihkan anak yang satu di banding dengan anak yang lain karena alasan tertentu. Misalnya melebihkan anak laki-laki di banding anak perempuan, atau sebaliknya. Melebihkan anak yang satu dari anak yang lainnya yang sama-sama perempuan atau sama-sama laki-laki. Sehingga menimbulkan pertengkaran di kalangan anak-anak.

Membandingkan keburukan di antara anak-anak bahkan memberi gelar yang tidak baik di antara mereka, Membelikan mainan hanya untuk salah satu anak atau sebagiannya misal karena pertimbangan usia atau karakter . Ayah ibu juga terkadang mudah memaafkan satu anak tapi tidak yang lain. Ini semua adalah contoh hal-hal yang bisa membangkitkan kecemburuan. Sudah selayaknya kita di pandu dengan bimbingan Rasulullah SAW.

Dalam hal pemberian Rasulullah Saw bersabda :“Berlaku samalah diantara anak-anak kalian dalam hal pemberian”. (HR. Sa’id nin Manshur)

Anas RA menceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang menemui Rasul SAW, lalu datang anak laki-lakinya dan ia dudukkan di pahanya. Kemudian datang anak perempuannya dan ia dudukkan di depan dia. Maka Rasulullah saw bersabda :
“Tidakkkah engkau menyamakan diantar keduanya?”
-       
     Adapun melebihkan anak laki-laki dari anak perempuan , maka hal itu dilarang dalam syariat. Di katakan sebagai tradisi jahiliyah. Allah SWT berfirman :



“ Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, di sebabkan buruknya berita yang di sampaikan kepadanya. Apakah dia kan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya hidup-hidup ke dalam tanah? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. (TQS An Nahl [16]: 59)

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Anas bin Malik RA. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Siapa saja yang memelihara dan memenuhi segala kebutuhan kedua anak perempuannya sehingga keduanya baligh maka ia akan datang pada hari kiamat di mana aku dan dia seperti dua jariku ini (beliau merapatkan jari-jarinya). (HR Muslim)

Demikian lah semoga kita di mudahkan dalam mengasuh dan mendidik anak kita untuk menjadi generasi gemilang sesuai bimbingan Rasulullah SAW. [SA]

Aamiin

Sumber : Di sari dari buku dasar-dasar mendidik anak usia 1-10 tahun, Najah as-Sabatin


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Senin, 20 November 2017

Tak Ada Alasan Bagi Kita


Bismillah

Suatu hari seorang guru diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar dikelas A, karena guru kelasnya sedang tidak ada. Namun guru itu menolak karena berbagai alasan. Maka dengan terpaksa guru itu pun masuk untuk mengajar di kelas A. Pada saat proses pelajaran berlangsung, seorang anak berkata tak mau ikut belajar dan langsung keluar, saat di tanya dia tak mau menjawab dan malah marah, minta untuk tidak di ganggu (dengan nada ketus). Esok harinya guru itu bertanya kembali pada anak itu. Namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Hanya saja dari informasi wali kelas dan beberapa guru bahwa anak itu memang mut-mutan dan ingin selalu di perhatikan. Jika tidak di turuti kemauannya dia langsung ngambek dan bahkan bisa melukai temannya.

Setelah beberapa minggu, Alhamdulillah anak itu sangat menampakkan perubahan yang baik, yaitu mulai bisa mengontrol diri, lebih semangat belajar untuk bisa mendapat hasil yang baik. Why? Karena gurunya selalu mendoakan dan pada saat penyambutan gurunya menyambut dengan penuh semangat dan senyum, serta memberi motivasi untuk selalu berbuat kebaikan.

“Demi Allah, apabila Allah telah memberikan hidayah kepada seseorang dengan  perantaraanmu maka hal itu lebih baik bagimu daripada memperoleh beberapa ekor onta merah”. (HR BUKHARI)

Wahai orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, ikhlaskan niat anda hanya untuk Allah, baik dalam ucapan maupun tindakan. Kerahkanlah kemampuan anda untuk mendidik anak-anak tersebut dengan pendidikan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Agungkan perintah Allah dalam jiwa mereka. Tanamkan aqidah yang benar serta peringatkan mereka dari perbuatan mungkar. Tanamkan rasa

cinta kepada Allah dalam hati mereka, serta beramal untuk mencari ridha Allah dan mengikuti sunnah Rasul. Ajarkan pada mereka perilaku orang-orang mulia dan suri tauladan dari para pemuda sahabat Rasulullah. 


Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. TQS. Hud 11: 88)

Berikan kabar gembira dan harapan pahala dari Allah serta doa dari ayah dan ibu. Jadikanlah perkataan, perbuatan, dan semua perilaku kita sebagai teladan terbaik bagi mereka. Ingatlah bahwa semua tingkah laku kita sangat berpengaruh pada mereka. Siapa yang memberikan contoh kebaikan, baginya pahala kebaikan dan pahala orang yang melakukannya hingga hari kiamat. [Eka]

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Guru yang di Rindukan


Bismillah

Wahai diriku, aku adalah hamba Allah terbaik dan Allah telah memilihku.
Wahai diriku, aku adalah guru yang terpilih bukan karena terpaksa, menjadi guru adalah panggilan jiwa.

Tapi apa yang terjadi wahai diriku. 
Aku melihat diriku yang saat itu datang terlambat, tergopoh-gopoh masuk kelas dan tak sempat menyapa satu per satu anak, serta tak sempat senyum karena masih ada masalah yang belum selesai.

Wahai diriku,  sedih aku melihat diriku yang demikian.
Wahai diriku, aku  pun melihat diriku yang tersenyum bahagia penuh ikhlas.
Saat aku datang lebih pagi dari anak-anak, menyambut mereka di depan gerbang, dengan tampilan terbaik, menyapa dengan senyuman.

Wahai diriku, takdir ini adalah takdir yang indah dari Allah.
Wahai diriku, jadilah  guru yang terbaik, guru yang penuh semangat, dan guru yang penuh kasih sayang. 
Sehingga pantas untuk di rindukan Allah dan di rindukan anak-anak.

Ketika mendapat kesan guru yang dirindukan tentu akan berdampak positif terhadap semangat dan motivasi mengajar serta mendidik, perasaan terharu karena sebegitu perhatian anak didik kepada kehadiran kita akan menjadi penyemangat ketika rasa jenuh melanda. Selain itu, respon yang baik dari anak didik juga akan terus mendorong kita untuk selalu berusaha mengembangkan berbagai metode pembelajaran di setiap pertemuan. Begitu juga bagi siswa, perjumpaan yang selalu dinantikan akan membuat siswa mengikuti pelajaran kita setulus hati, merasa enjoy dan tidak terbebani dengan rumus-rumus atau hafalan berbagai pelajaran. Dengan begitu tidak ada lagi guru yang stres menghadapi peserta didik yang dianggap susah diatur mengikuti pelajaran. Juga tak ada siswa yang merasa terpaksa di ruang kelas dengan hanya kelihatan menghadirkan raganya namun jiwanya ke mana-mana. Jika hal tersebut dapat terwujud tentu akan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Jika kita telah menjadi sosok yang di rindukan anak didik, maka proses mengajar dan mendidik pun terasa lebih harmonis lebih dari sebuah rutinitas menggugurkan kewajiban pertemuan di kelas semata. Tidak hanya pelajaran yang di sampaikan diterima dengan penuh antusias, tapi hal-hal positif berkaitan pembentukan karakter pun akan  di teladani oleh mereka. Semoga kita semua bisa menjadi sosok guru yang dirindukan dan membawa perubahan baik dari segi akademis maupun karakter anak-anak-anak didik kita. Aamiin.

Teringat sebuah lagu lama yang berjudul “Trima kasih Guru

Kita jadi pintar menulis dan membaca
Kar’na siapa?.......
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Dari siapa?
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita bisa pandai dibimbing Bu Guru
Guru bak pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara……

Maka seorang guru pantas untuk masuk surga… insya Allah

Guru, digugu dan ditiru, begitu kata pepatah lama. Profesi guru berada di posisi terdepan dalam mendidik generasi masa depan bangsa, bagaimana kompetensi dan karakter masyarakat di masa depan merupakan hasil dari bagaimana seorang guru mendidik di masa sekarang. Dan semua itu akan tercapai jika orang tua dan guru saling berkolaborasi. [Eka]


Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Rabu, 25 Oktober 2017

Mencegah Stres Pada Anak


Bismillah

By : Syaheed Asa

Generasi jaman sekarang sungguh parah. Gara-gara putus cinta bisa bunuh diri. Akibat gagal ujian, bunuh diri. Sungguh rentan sekali. Terbayang bagaimana masa depan yang akan diraih oelh bangsa ini jika mayoritas generasinya sangat mudah stress dan gampang putus asa. Tulisan ini sedikit mengulas tentang stres pada anak dan penanganannya.

Stres merupakan reaksi tubuh pada diri seseorang akibat berbagai persoalan yang dihadapi. Gejala-gejalanya mencakup mental, sosial dan fisik; bisa berupa kelelahan, kemurungan, kelesuan, kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur atau malah tidur berlebihan. Perasaan was-was dan frustrasi juga bisa muncul bersamaan dengan stres.

Menurut penelitian Baker dkk (1987), stres pada diri seseorang akan mengubah cara kerja sistem kekebalan tubuh. Para peneliti ini juga menyimpulkan bahwa stres bisa menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit berupa menurunnya jumlah fighting desease cells.

Akibatnya, orang tersebut mudah terserang penyakit, dan sulit sembuh karena tubuh tidak banyak memproduksi sel-sel kekebalan tubuh, atau sel-sel antibodi banyak yang kalah.

Stres yang sudah berjalan sangat lama akan membuat letih health promoting response dan akhirnya melemahkan penyediaan hormon adrenalin dan daya tahan tubuh.

Banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stress dengan penyakit seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya.
Oleh karenanya, perlu kesadaran penuh setiap orang untuk mempertahankan tidak hanya kesehatan dan keseimbangan fisik saja, tetapi juga psikisnya agar tidak mudah dihinggapi stres.

Penyebab stres pada anak kadangkala mudah untuk dideteksi, tetapi seringkali sulit untuk diketahui. Ada yang mudah untuk dihilangkan, ada yang sulit atau bahkan tidak bisa dihindari.

Tiga sumber utama stres adalah faktor lingkungan, fisik dan pikiran. Khusus tentang stress yang menimpa para anak biasanya menyangkut persoalan pertemanan, sekolah atau prestasi belajar, lingkungan keluarga yang berkonflik dan kesehatan.

Ketidak mampuan anak dalam bersosialisasi karena kurang percaya diri baik dari segi fisik , materi maupun prestasi bisa menimbulkan stress pada anak.

Karena tekanan ekonomi yang dihadapi orangtua, tatanan hidup yang materialistis yang berkembang ssati ini menyebabkan anak tidak terpenuhi semua kebutuhan dasarnya menyebabkan anak mudah frustasi dan putus harapan karena merasa tidak memiliki masa depan. Anak cenderung kecil hati dan cepat menyerah menghadapi realitas hidup yang dirasakan makin berat itu.

Menurunnya kesehatan juga bisa menjadi sumber stress pada diri para anak. Konsumsi makanan yang kurang gizi, kurang tidur dan olah raga juga akan mempengaruhi respons terhadap stres.

Lingkungan (masyarakat) juga dapat menjadi penyebab timbulnya stress. Masyarakat yang berpaham materialis cenderung individualis. Kepekaan terhadapan lingkungan sosialnya sangat rendah.

Anak akan bersaing untuk bisa unggul dari dari segi materi tanpa peduli dengan kepentingan orang lain. Hubungan interpersonal semakin fungsional dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan seperti keramahan, perhatian, toleransi dan tenggang rasa.

Akibatnya, tekanan isolasi dan keterasingan kian kuat; orang makin mudah kesepian di tengah keramaian. Ini yang disebut lonely crowded, gejala mencolok dari masyarakat materialis di mana-mana. Anak yang rentan, sedikit saja dikuasai oleh rasa stress inilah yang mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang dianggap sebagai jalan pintas untuk keluar dari masalah, misalnya dengan bunuh diri. Ini pun tidak lepas dari contoh orang disekitarnya atau melalui media termasuk tontonan.

Bagaimana mengatasi Stres pada anak:

  1. Peka terhadap perubahan sikap anak yang mungkin dipicu stress.
  2. Bantu dan dampingi anak mengatasi masalah mereka.
  3. Cari tahu penyebab stress yang mereka alami. Jauhkan diri dari situasi-situasi yang menekan.
  4. Jadilah teman bagi anak untuk berbagi. 
  5. Ajak ke lingkungan yang kondusif. Misalnya pengajian, sehingga bertemu teman yang sholih sholihah yang mengajak mereka berpikir positif, senantiasa berprasangka baik, semangat belajar. 
  6. Bekali mereka dengan tasqofah islam serta tanamkan aqidah islam yang kuat. Ini membuat ananda belajar dan terbiasa untuk mendekatkan diri pada robbNya jika da masalah, senantiasa bertawakal dan berdoa. 
  7. Ajak anak untuk rekreasi sejenak menghilangkan kepenatan.
  8. Mulailah kebiasaan baik bagi anak misalnya olah raga
  9. Segera selesaikan masalah ayah bunda jika masalah itu dari lingkungan keluarga yang kurang hangat, penuh konflik dan tidak kondusif bagi tumbuh kembang anak.
Wallâhu a‘lam biash-shawâb.

Sumber : Tulisan Ibu Zulia Ilmawati; Psikolog, Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI

Senin, 23 Oktober 2017

Stop Duplikasi Kekerasan Pada Anak

sumber gambar : google.com
Bismillah

By : Syaheed Asa

Ketika bersama ananda maupun melihat anak orang lain, terkadang  terlihat perilaku mereka yang membuat kita tercengang dan segera mengintrospeksi diri dan lingkungan. Contohnya ketika mereka marah saat kita menolak untuk memenuhi keinginan mereka karena kiat merasa bahwa kita sedang tidak ingin, tidak sempat ataupun kita merasa itu berdampak buruk bagi mereka. Kemudian mereka mengeluarkan perkataan yang bagi kita sangat tidak baik atau kasar bahkan bermautan ancaman. Semisal ‘klo bunda ga mau, nanda pukul ya..!’ dan sebagainya. Atau pernah juga kita menyaksikan dua kakak beradik dari lingkungan sekitar kita yang bertengkar karena berebut makanan, kemudian si kakak atau adik berkata kotor, memaki bahkan menendang si adik karena makanan tadi. Sungguh mencengangkan atau lebih tepatnya memprihatinkan.

Tentunya salah satu pertanyaan yang muncul pertama kali adalah darimana ia mendapatkan contoh yang demikian. Tentunya evaluasi pertama adalah jatuh kepada kita selaku orang terdekat mereka, orang tua mereka yang bertugas mendidik mereka denga sebaik-baiknya. Biasanya juga reaksi orangtua terhadap hal semacam ini juga beragam. Ada yang langsung menyadari kesalahan atau segera mencari tahu sumber masalah dan menyelesaikannya dengan penuh kasih sayang dengan anak-anak kita. Ada pula yang bereaksi dengan cara menunjukkan kekecewaan serta kemarahan kita kepada mereka dengan mengomeli ataupun memarahi mereka atas sikap mereka yang tidak baik atau bahkan segera berpikir dan memberikan hukuman fisik yang dianggap pantas untu mereka terima.

Anak kita dalam proses tumbuh kembangnya apalagi dalm usia dini, banyak belajar dari lingkungan sekitarnya . Haruslah disadari bahwa proses imitasi atau duplikasi  adalah bagian dari proses belajar mereka dan menjadi bekal bagi mereka kelak dalam menjalani masa depan kehidupan mereka sendiri. Apa yang terjadi pada anak kita, sedikitnya seperti contoh kasus diatas tidak lain ada beberapa hal yang mempengaruhinya, antara lain :

    Tauladan dari ayah bunda ( bisa keduanya, bisa juga dari ayah saja atau bunda saja)
   Lingkungan rumah berupa keluarga besar (karena perbedaan pemahaman tentang cara mendidik anak, perbedaan karakter, dsb)
    Tayangan dan tontonan
    Lingkungan sekolah
•    Lingkungan tetangga dan teman

Inilah yang bisa mempengaruhi perilaku negatif atau kekerasan pada anak kita sehingga menduplikasi bahkan sampai mereka dewasa. Dan hal ini kemudian akan mereka teruskan kepada lingkungan sekitar bahkan keturunan mereka. Inilah yang terjadi pada lingkungan kita saat ini. Begitu banyak contoh kekerasan sehingga duplikasi kekerasan menjadi sesuatu yang berlangsung cepat dan massif ditengah anak-anak kita dan menghantui masa depan mereka.

Bagaimana mencegah atau meminimalisir mereka dari pengaruh kekerasan yang dapat merusak kepribadian sholih sholihah yang ingin kita bentuk terhadap anak-anak kita. Maka harus berangkat dari menganalisa darimana pengaruh paling besar terhadap proses duplikasi kekerasan yang terjadi pada mereka.  Dan memang kita harus jujur terhadap diri kita sendiri sejauh mana kita memberikan pengaruh buruk pada kepribadian anak-anak kita. Bahkan kita adalah orang-orang yang harus pertama kali siap mengubah kebiasaan mengeluarkan kata yang buruk ataupun sikap yang tidak baik. 

Berikut tips yang bisa kita amalkan untuk men’stop’ duplikasi kekerasan yang terjadi pada anak kita: 

Bekali diri kita dengan ilmu yang cukup untuk menjadi orangtua sekaligus teladan yang baik bagi anak  kita dan lingkungan sekitar. Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki khasanah ilmu yang lengkap tentang mendidik anak agar menjadi generasi qurrota a’yun dan muttaqiena imaama. Ingat bahwa tidak ada kata berhenti belajar sampai kita sampai ke liang lahat. Ilmu agama dan ilmu tentang tumbuh kembang anak tentunya. Ilmu juga membantu kita untuk lebih bisa mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam mendidik anak. Ikutilah pembinaan islam yang bersifat intensif. Agar ilmu kita senantiasa bertambah dan terarah. 

Perbanyaklah Sharing terkait dengan penanganan masalah anak yang benar, bagaimana kita belajar untuk berubah dan memperbaiki diri. Bisa dengan mengikuti grup parenting dan sebagainya. Jangan lupa mitra sharing kita yang utama adalah suami sebagai kepala rumah tangga kita. 

Buat program utnuk mengisi waktu anak kita dengan kegiatan yang membantu mereka untuk semakin taat kepada Allah swt dan meningkatakan kecerdasan dan kretifitas mereka seperti membuat prakarya, memancing, berkebun, berkunjung ke pepustakaan, dsb. Sehingga mereka tidak fokus kepada tontonan. Apalgi yang memiliki muatan kekerasan baik fisik maupun perkataan yang tidak baik/ahsan. 

Carilah sekolah yang punya satu visi dengan kita. Kita harus jeli dalam memilih tempat anak-anak kita belajar dan berinteraksi. Sekolah tersebut bisa kita yakini menjadi mitra yang kompak dalam membentuk kepribadian islam yang kuat dalam diri anak kita. 

Selain melakukan pengawasan terhadap tontonan, kontrol kita dalam memilih teman dan lingkungan bergaul bagi anak kita juga penting. Semakin dewasa maka semakin kecil ketergantungan terhadap kita dan semakin besar pula kebutuhan mereka untuk bersosialisasi. Ini pun mengharuskan kita memberi teladan sekaligus menjalankan kewajiban kita untuk  amar ma’ruf nahyi munkar sehingga kita bisa menularkan visi kita terhadap terwujudnya generasi yang berkarakter sholih sholihah dan pemimpin ditengah umat. 

Jangan lupa untuk menyertai setiap usaha dan langkah kita dengan doa. [SA]

Semoga bermanfaat….!

Like dan Share : FB Homeschooling PPU
Email : hsgkuppu@gmail.com
Telp/WA : 0853 4848 9448 (Faiz Abdillah)

Donasi, Infaq, Shodaqoh serta Dukungan dari ayah bunda untuk HSG PPU silahan klik: DONASI